Manajer Manchester United, Rubén Amorim, tak segan-segan menyatakan bahwa kemenangan dramatis 2-1 timnya atas rival abadi, Liverpool, di Anfield pada Minggu malam adalah kemenangan terbesar dalam masa jabatannya sejauh ini.

Kemenangan yang ditandai dengan gol penentu dari Harry Maguire di menit-menit akhir itu tidak hanya mengakhiri penantian sembilan tahun United untuk meraih kemenangan liga di markas Liverpool, tetapi juga memberikan Amorim, yang telah menghadapi tekanan berat, kemenangan Premier League berturut-turut pertamanya.

Makna di Balik Tiga Poin

Meski mengakui bahwa secara matematis itu hanyalah tiga poin, Amorim menekankan makna emosional dan historis dari hasil ini. 

Laga tandang ke Anfield menjadi momok bagi United selama hampir satu dekade, dan mengalahkan sang juara bertahan di stadion mereka sendiri terasa sebagai penegasan besar bagi proyek yang sedang dibangun oleh pelatih asal Portugal tersebut.

Baca juga: Maguire Akhiri Kutukan Anfield, Man United Curi Kemenangan 2-1 Atas Liverpool

"Saya pikir itu adalah kemenangan terbesar dalam masa jabatan saya di Manchester United," ujar Amorim. "Ini sangat berarti hari ini, tetapi besok tidak akan berarti banyak. Itu adalah tiga poin dan itu adalah kemenangan yang bagus."

Namun, di balik kegembiraan itu, Amorim mendedikasikan momen tersebut kepada para pendukung yang setia.

“Setiap hari terasa istimewa [sebagai pelatih United], tetapi ini adalah kemenangan yang sangat istimewa,” lanjutnya. 

“Melihat para penggemar kami bernyanyi selama pertandingan, di saat rival terbesar mereka adalah juara, di lapangan dan di stadion mereka, kemenangan ini adalah tentang para penggemar kami dan semangat tim karena saya yakin kami bisa bermain jauh lebih baik.”

Puji Semangat Juang Tim

United memimpin cepat melalui Bryan Mbeumo di menit kedua, sebelum Liverpool menyamakan kedudukan lewat Cody Gakpo di babak kedua. Namun, The Red Devils menunjukkan ketahanan mental yang sangat dibutuhkan ketika Maguire mencetak gol dari situasi bola mati.

Amorim mengakui bahwa penampilan timnya jauh dari sempurna, terutama saat mereka kehilangan penguasaan bola di babak kedua di mana Liverpool mendominasi peluang. 

“Kami berjuang untuk setiap bola, kami kehilangan ketenangan di babak kedua, tetapi semangat tetap ada dan itulah yang terpenting, jika Anda memiliki semangat, Anda dapat memenangkan pertandingan apa pun,” jelas Amorim.

Penekanan pada semangat dan kekompakan tim menunjukkan bahwa bagi Amorim, kemenangan ini lebih merupakan tonggak psikologis daripada pencapaian taktis. Hal ini menggarisbawahi upaya manajer berusia 40 tahun itu untuk menanamkan budaya fighting spirit di tengah masa transisi klub yang bergejolak.

Baca juga: Liverpool Keok di Anfield Lawan MU, Slot: Ini Sebuah Tantangan

Menatap ke Depan

Terlepas dari euforia mengalahkan rival bebuyutan mereka, Amorim dengan cepat mengalihkan fokus ke tantangan berikutnya melawan Brighton & Hove Albion. Kemenangan beruntun ini adalah yang pertama baginya di liga, dan dia tahu ini baru permulaan.

"Hari ini menyenangkan dan sekarang saya khawatir tentang Brighton. Saya akan menikmatinya, tetapi mari kita fokus pada Brighton,” ujarnya.

Bagi Manchester United, kemenangan epik di Anfield ini telah memberikan suntikan moral yang besar dan menunjukkan potensi sejati di bawah arahan Amorim. Pertanyaannya sekarang adalah, bisakah kemenangan terbesar ini menjadi katalisator yang mengubah cerita musim mereka?

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!