Maguire Akhiri Kutukan Anfield, Man United Curi Kemenangan 2-1 Atas Liverpool

Pertarungan klasik Premier League di Anfield sekali lagi menghadirkan drama yang tak terlupakan, namun kali ini, panggung megah itu menjadi saksi bisu yang pahit bagi tuan rumah. Manchester United berhasil menundukkan rival bebuyutan mereka, Liverpool, dengan skor tipis 2-1 lewat gol sundulan telat Harry Maguire, mengakhiri paceklik kemenangan di liga selama sembilan tahun di markas the Reds.
Kemenangan ini adalah pernyataan besar bagi era baru United di bawah kepemimpinan pelatih Ruben Amorim, sekaligus memperdalam krisis hasil yang kini melanda skuat Arne Slot setelah menelan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi.
Awal Kilat dan Tiang Gawang Gakpo
Pertandingan langsung memanas. Hanya dalam waktu 62 detik setelah peluit kick-off dibunyikan, Bryan Mbeumo—rekrutan baru United—mengejutkan Anfield.
Memanfaatkan kebingungan di lini belakang Liverpool yang dipicu oleh Bruno Fernandes, Amad Diallo mengirimkan umpan cerdik yang disambar Mbeumo untuk menaklukkan kiper Giorgi Mamardashvili.
Gol cepat itu membuat United mengambil momentum awal, namun Liverpool—yang tercatat memegang 64% penguasaan bola sepanjang pertandingan—meningkatkan tekanan secara masif.
Baca juga: Liverpool Terpuruk, Rooney Pertanyakan Etos Kerja Salah
Cody Gakpo menjadi protagonis The Reds, sayangnya, dalam konteks yang tragis. Penyerang Belanda itu tercatat tiga kali tembakannya digagalkan oleh tiang atau di babak pertama dan awal babak kedua.
Gakpo nyaris mencetak gol yang spektakuler pada menit ke-20 dengan tendangan melengkung yang membentur tiang, dan nasib sial itu kembali terulang sebelum jeda. Ketidakberuntungan Liverpool di depan gawang menjadi narasi sentral babak pertama.
Penyelamat Gakpo, Penebusan Maguire
Usai jeda, Liverpool terus mendominasi, sementara United bermain lebih dalam, mengandalkan Casemiro dan Manuel Ugarte, yang masuk menggantikan Casemiro yang cedera di menit ke-58, untuk meredam gelombang serangan tuan rumah.
Perjuangan The Reds akhirnya membuahkan hasil di menit ke-78. Berawal dari penetrasi pemain pengganti, Federico Chiesa, yang mengirimkan umpan silang mendatar, Cody Gakpo akhirnya berhasil menggetarkan gawang United untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol yang sangat layak bagi sang penyerang setelah serangkaian upaya yang frustrasi.
Momen tersebut seolah-olah akan memicu comeback tuan rumah, namun drama Anfield kali ini berpihak pada Setan Merah.
Di menit ke-84, Bruno Fernandes melepaskan umpan lambung hasil tendangan voli yang sensasional dari sudut kotak penalti. Bola melayang tinggi, memberi waktu bagi Harry Maguire untuk memposisikan diri.
Bek tengah timnas Inggris itu melompat lebih tinggi dari pemain bertahan Liverpool dan menanduk bola dengan kuat ke sudut gawang, membuat Mamardashvili terpaku. Gol yang sunyi bagi sebagian besar Anfield, namun gegap gempita di tribun tandang saat skor menjadi 1-2.
Liverpool memiliki satu peluang emas lagi untuk menyamakan kedudukan di menit-menit akhir, ketika Gakpo gagal memanfaatkan sundulan jarak dekat dari umpan silang Jeremie Frimpong, sebuah kegagalan yang merangkum keseluruhan hari buruk Liverpool.
Baca juga: Amorim Anggap Dukungan Ratcliffe Tak Ringankan Tekanan
Kemenangan Penting Bagi United dan Amorim
Peluit panjang Michael Oliver disambut dengan luapan kegembiraan di bangku cadangan United dan raungan kemarahan dari para pendukung tuan rumah. Kemenangan ini bukan hanya tiga poin; ini adalah kemenangan simbolis.
United kini mencatat kemenangan liga kedua berturut-turut di bawah Amorim—untuk pertama kalinya di masa kepelatihannya—dan melompati empat posisi ke peringkat sembilan klasemen sementara.
Bagi Liverpool, kekalahan ini menandai empat kekalahan beruntun di semua kompetisi untuk pertama kalinya sejak November 2014, sebuah statistik yang mengkhawatirkan di tengah musim transisi bersama Arne Slot.
Pelatih United, Ruben Amorim, menyebut kemenangan ini sebagai "Kemenangan terbesar saya di Manchester United," sebuah pengakuan atas tantangan yang berhasil diatasi timnya di salah satu stadion paling angker di dunia.
Kutukan Anfield telah berakhir, dan bagi Manchester United, kisah penebusan kini baru saja dimulai.