Emery Jelaskan Ogah Salam Arteta Usai Villa Digilas Arsenal
Kekalahan telak 4-1 Aston Villa di markas Arsenal menyisakan cerita di luar lapangan. Manajer The Villans, Unai Emery, tertangkap kamera langsung berjalan menuju lorong pemain tanpa melakukan jabat tangan dengan Mikel Arteta sesaat setelah peluit panjang berbunyi.
Insiden ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial, mengingat kekalahan tersebut sekaligus menghentikan rekor fantastis 11 kemenangan beruntun milik Aston Villa. Namun, Emery dengan cepat meredam spekulasi mengenai adanya konflik personal dengan rekan senegaranya tersebut.
"Saya Tidak Bisa Menunggu"
Usai pertandingan di Emirates Stadium, Emery menegaskan bahwa tidak ada niat buruk di balik tindakannya. Ia menyebut kombinasi antara rutinitas cepatnya dan kondisi cuaca London yang dingin sebagai alasan utama.
"Setelah pertandingan, rutinitas saya selalu cepat, berjabat tangan dan pergi bersama para pelatih, para pemain, atau pergi ke ruang ganti," kata Emery.
"Dan saya menunggu, dan menunggu. Tentu saja, dia senang dan dia bersama para pelatihnya dan saya memutuskan untuk masuk ke dalam. Tapi bagi saya, itu bukan masalah,"
Baca juga: Balas Dendam Tuntas, Arsenal Menang Meyakinkan 4-1 atas Aston Villa
“Rutinitas saya selalu pergi ke pelatih lawan, berjabat tangan, dan masuk ke dalam. Jika dia tidak mengikuti aturan yang sama, saya tidak bisa menunggu… cuacanya dingin.” tambah Emery kepada Sky Sports, yang menghabiskan 18 bulan di kursi pelatih Arsenal sebelum dipecat pada November 2019.
Mantan pelatih Arsenal itu juga menambahkan bahwa mereka sudah saling menyapa dengan hangat sebelum pertandingan dimulai. Baginya, momen setelah pertandingan murni masalah waktu dan situasi di pinggir lapangan yang sangat emosional.
Respon Arteta: "Itu Bagian dari Permainan"
Mikel Arteta sendiri tampak tidak ambil pusing dengan kejadian tersebut. Saat ditanya oleh wartawan mengenai absennya jabat tangan dari Emery, pelatih asal Spanyol itu memberikan jawaban singkat dan santai.
“Anda sudah melihatnya, tapi tidak apa-apa, semuanya baik-baik saja. Tidak apa-apa, itu bagian dari permainan dan bukan masalah,” tegasnya.
Fokus pada Performa Lapangan
Meski insiden jabat tangan mencuri perhatian, Emery lebih memilih menyoroti performa timnya yang sempat memberikan perlawanan sengit di babak pertama sebelum akhirnya meledak di paruh kedua. Ia mengakui keunggulan Arsenal yang menurutnya merupakan tim terbaik di liga saat ini.
Baca juga: Emery Redam Euforia: "Bicara Gelar Juara Tidak Masuk Akal bagi Villa Saat Ini"
“Hari ini kami kalah. Kami bermain fantastis di babak pertama. Di babak kedua, kami kebobolan satu gol, Amadou Onana cedera, dan tentu saja di lini tengah kami tidak memiliki struktur yang dibutuhkan untuk bertahan dengan kuat di tengah,” jelas Emery.
“Namun kami bermain fantastis, dan kami kebobolan gol kedua dan kemudian (situasinya) menjadi lebih sulit. Kami tidak menyerah.”
“Kami berusaha mencetak gol. Kami berhasil mencetak satu gol, satu atau dua peluang untuk mencetak gol lainnya, dan debut beberapa pemain seperti Jamal (Jimoh-Aloba) dan George (Hemmings) juga sangat fantastis.”
Kekalahan ini membuat Aston Villa tetap berada di peringkat ke-3 klasemen Premier League dengan 39 poin, tertinggal enam angka dari Arsenal di puncak. Sementara bagi Arsenal, kemenangan ini menjadi pernyataan kuat dalam persaingan gelar juara menuju tahun 2026.