Bek tengah Chelsea, Wesley Fofana, mengeluarkan peringatan keras kepada rekan-rekan setimnya setelah hasil imbang 2-2 yang mengecewakan saat menjamu Bournemouth di Stamford Bridge pada Rabu dini hari WIB. 

Pemain asal Prancis tersebut menegaskan bahwa The Blues tidak akan pernah bisa menembus posisi empat besar Liga Inggris jika tidak segera menemukan cara untuk "membunuh" pertandingan saat sedang berada di posisi unggul.

Pertandingan tersebut menjadi ringkasan sempurna dari inkonsistensi Chelsea di bawah asuhan Enzo Maresca musim ini. Meski sempat tertinggal lebih dulu melalui gol cepat David Brooks, Chelsea berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 lewat penalti Cole Palmer dan penyelesaian klinis Enzo Fernandez. 

Namun, ketidakmampuan mereka untuk mengunci kemenangan justru berujung pada gol penyeimbang Justin Kluivert, yang memanfaatkan rapuhnya koordinasi pertahanan tuan rumah dalam situasi lemparan ke dalam.

Kurangnya Insting Membunuh

Berbicara seusai laga, Fofana tidak menutupi rasa frustrasinya atas hilangnya dua poin penting yang membuat Chelsea gagal naik ke zona Liga Champions.

"Itu pertandingan yang sulit. Pertandingan yang bagus. Kami mencoba memberikan segalanya, tetapi ketika Anda kebobolan dua gol seperti ini, itu rumit di level ini," kata Fofana.

Baca juga: Sempat Unggul, Chelsea Ditahan Imbang Bournemouth 2-2 di Kandang Sendiri

"Kami tidak membunuh pertandingan di babak kedua. Kami memiliki peluang tetapi tidak mencetak gol. Itu sulit. Kami bermain bagus malam ini.”

"Kami solid, kami kebobolan dua gol, tentu saja, tetapi kami bermain bagus. Kami perlu melanjutkan seperti ini.”

Bagi Chelsea, ini bukan pertama kalinya mereka membuang keunggulan. Statistik menunjukkan bahwa klub London Barat ini telah kehilangan 15 poin dari posisi menang musim ini, angka tertinggi di Liga Inggris. Fofana menekankan bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab barisan penyerang, melainkan seluruh elemen tim.

Masalah Klasik Bola Mati

Selain kurangnya ketajaman di depan gawang, Fofana juga menyoroti kebobolan yang berulang melalui situasi bola mati, terutama lemparan ke dalam Antoine Semenyo yang menciptakan kekacauan di kotak penalti Robert Sanchez.

"Lemparan ke dalam, kami kebobolan dua gol, itu sama saja. Ini semua orang, kami perlu berbuat lebih baik. Kami perlu menganalisis dan berkembang dari itu,” tambahnya.

"Kami perlu mengakhiri pertandingan. Kami perlu mencetak gol. Kami memiliki peluang tetapi tidak mencetak gol. Ini bukan hanya pemain depan, ini semua orang.”

"Semua orang mencoba, tetapi terkadang seperti ini. Kami perlu berkembang dari ini, kami perlu mengakhiri pertandingan lebih baik. Ketika kami memiliki peluang, kami perlu mencetak gol."

Jalan Terjal ke Depan

Hasil imbang ini memperpanjang tren negatif Chelsea yang hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertandingan liga terakhir. Dengan Liverpool dan Manchester City yang terus melaju kencang, dan selisih 15 poin dari pemuncak klasemen Arsenal, margin kesalahan bagi skuad asuhan Maresca kini semakin menipis.

Fofana menyadari bahwa tanpa perubahan mentalitas, target kembali ke kompetisi elit Eropa akan sulit tercapai. 

Baca juga: Maresca Tuntut Chelsea Tutup Tahun dengan Kemenangan

“Saya rasa kita semakin dekat – kita hanya kekurangan detail kecil,” tambahnya.

“Tahun ini penuh dengan pasang surut. Kita lolos ke Liga Champions dan memenangkan Piala Dunia Antarklub, itu bagus. Kita tahu kita perlu lebih maju, kita perlu bekerja lebih keras dan terus bekerja keras. Kita semua bersatu. Pertandingan selanjutnya adalah pertandingan besar melawan Manchester City, dan kita perlu meraih tiga poin.”

Chelsea kini harus segera berbenah sebelum menghadapi jadwal padat di awal tahun 2026, di mana ketangguhan mental mereka akan kembali diuji dalam perebutan posisi di papan atas klasemen.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!