Kapten Tottenham Hotspur, Son Heung-min, mengungkapkan kebahagiaannya setelah membawa timnya meraih gelar juara Liga Europa 2025. 

Dalam pertandingan final yang berlangsung di Bilbao pada Kamis (22/5), Spurs mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 1-0, mengakhiri penantian 17 tahun tanpa trofi utama. 

Spurs Bungkam Manchester United 

Dalam pertandingan yang dicirikan oleh disiplin taktis dan peluang bersih yang terbatas, kedua tim berjuang untuk menegaskan dominasi. 

Manchester United menguasai bola tetapi gagal mengubahnya menjadi peluang yang berarti. Tottenham, meski hanya menguasai bola 27% sepanjang pertandingan, tetap bertahan dengan kokoh dan memanfaatkan momen krusial di akhir babak pertama. 

Gol terjadi saat Pape Sarr mengirim umpan silang ke kotak penalti. Brennan Johnson dan Luke Shaw menghalau bola, yang memantul dari lengan Shaw dan masuk ke gawang. Johnson dinobatkan sebagai pencetak gol, membuat pendukung Spurs bersorak kegirangan. 

Manchester United meningkatkan serangan mereka di babak kedua, berupaya menyamakan kedudukan. 

Namun, pertahanan Tottenham, yang dipimpin oleh Cristian Romero dan Micky van de Ven, tetap kokoh. Penjaga gawang Guglielmo Vicario melakukan penyelamatan krusial, termasuk sundulan Shaw di masa tambahan waktu, untuk mempertahankan keunggulan. Sementara Van de Ven menyapu bola di garis gawang dari sundulan Rasmus Hojlund.

Baca juga: Amorim Rela Tinggalkan United usai Kalah di Final Europa League

Trofi Pertama Son dalam Karier di Level Klub

Dengan gelar juara ini, Spurs berhasil membuka puasa gelar sejak 2008 lalu. Sementara Son, meraih gelar pertamanya di leve klub dalam kariernya.

Son, yang telah membela Tottenham selama satu dekade, menyatakan bahwa momen ini membuatnya merasa seperti legenda klub. "Katakan saja saya seorang legenda. Kenapa tidak? Hanya hari ini," kata pemain Korea Selatan yang telah bermain di Spurs selama satu dekade itu kepada TNT Sports.

"Tujuh belas tahun, tak seorang pun berhasil melakukannya. Jadi dengan pemain-pemain yang luar biasa, ya hari ini adalah harinya. Mungkin hari ini saya akan mengatakan bahwa saya adalah legenda klub ini.

"Saya merasa luar biasa. Inilah yang selalu saya impikan dan hari ini adalah hari itu terjadi. Mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan... Saya adalah pria paling bahagia di dunia."

Jadi Pelipur Lara di Musim Buruk Spurs

Meskipun Tottenham mengalami musim yang sulit di Premier League, berada di posisi ke-17 dengan satu pertandingan tersisa, Son tetap percaya bahwa timnya mampu meraih kemenangan di Liga Europa. 

Son juga mengenang pencapaiannya selama bersama Spurs, termasuk mencetak gol pertama di stadion baru Tottenham Hotspur dan kini mengangkat trofi Liga Europa sebagai kapten. 

"Kami menjalani beberapa pertandingan sulit, tetapi saya selalu yakin kami bisa memenangkan turnamen ini... penghargaan untuk semua pemain, mereka luar biasa sejak hari pertama," kata pemain berusia 32 tahun itu kepada situs web resmi klub.

"Saya mencetak gol pertama di stadion (Tottenham Hotspur yang baru), menjadi kapten klub ini, memenangkan Liga Europa... dalam 10 tahun, saya telah melakukan hal-hal istimewa yang tidak akan pernah saya lupakan."

Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri puasa trofi Spurs sejak 2008, tetapi juga memastikan tempat mereka di Liga Champions musim depan, memberikan harapan baru bagi klub dan para penggemarnya.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!