Pelatih kepala Tim Nasional Inggris, Thomas Tuchel, telah mengkonfirmasi rencananya untuk melakukan kontak pribadi dengan Jude Bellingham sebelum mengumumkan skuadnya untuk jeda internasional bulan November, setelah sebelumnya mencoret sang gelandang dari tim pada bulan Oktober.

Pencoretan bintang Real Madrid itu dari skuad yang baru-baru ini mengamankan tiket kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko memicu perdebatan sengit. Meskipun Inggris meraih kemenangan meyakinkan 3-0 atas Wales dan memastikan kualifikasi dengan mengalahkan Latvia 5-0, perhatian media tetap terfokus pada ketidakhadiran Bellingham.

Bukan Hukuman

Tuchel berulang kali menekankan bahwa keputusan untuk tidak memanggil Bellingham (bersama pemain besar lain seperti Phil Foden) tidak bersifat pribadi. Alasan utamanya adalah untuk mempertahankan kohesi dan kesinambungan tim yang telah tampil baik pada jeda internasional September.

Baca juga: Kane Siap Kubur Dosa di Qatar dan Pimpin Inggris Raih Kejayaan Piala Dunia

"Tentu saja, dia adalah pemain besar, pemain penting," kata Tuchel mengkonfirmasi rencananya. "Saya akan berbicara dengan banyak pemain, dan kepada para pemain yang tidak berada di kamp latihan, mereka akan mendapatkan pesan teks dari saya—terutama mereka."

Tuchel menjelaskan bahwa tindakan ini bukan hukuman, melainkan cara untuk memastikan bahwa semua pemain, terutama mereka yang terpinggirkan, tetap merasa menjadi bagian dari proyek tim nasional dan tetap 'lapar' untuk kembali.

"Tidak ada yang melakukan kesalahan. Ini bukan hukuman atau semacamnya, dan saya merasa ketika saya mengirim pesan atau berbicara dengan mereka, semua orang bersemangat untuk kembali. Ini harus seperti itu," tegas Tuchel, menggarisbawahi pentingnya mempertahankan hubungan dengan pemain kunci.

Tetapi Standar yang Tak Dapat Ditawar

Meskipun diplomasi sedang berlangsung, Tuchel juga menetapkan standar yang tidak dapat ditawar (non-negotiables) bagi siapa pun yang ingin kembali.

Baca juga: Inggris Amankan Tiket Piala Dunia 2026 usai Bantai Latvia 5-0

Pemain yang ingin dipanggil kembali, termasuk Bellingham, harus menunjukkan kesediaan untuk membeli filosofi kolektif yang diterapkan sang pelatih. Hal ini menunjukkan bahwa fokus Tuchel bukan hanya pada performa individu, tetapi juga pada sikap dan kepatuhan terhadap sistem tim.

Tuchel dan Bellingham sendiri memiliki sejarah yang perlu dikelola. Keduanya belum bertemu tatap muka sejak Juni, ketika Tuchel meminta maaf atas komentarnya yang dianggap menyinggung tentang perilaku Bellingham di lapangan. Komunikasi mendatang akan menjadi kesempatan penting untuk menyelesaikan ketegangan masa lalu.

Dengan Inggris sudah memastikan tempat di Piala Dunia, pertandingan kualifikasi bulan November melawan Serbia dan Albania membuka peluang bagi Tuchel untuk bereksperimen atau memanggil kembali pemain yang 'lapar' seperti Bellingham, Foden, atau pemain terpinggirkan lainnya. Tuchel harus memutuskan antara mempertahankan momentum tim yang menang atau mencoba mengintegrasikan kembali bakat kelas dunia.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!