Pelatih kepala InggrisSarina Wiegman, menyebut Lucy Bronze memiliki mentalitas gila setelah bek veteran itu mengungkapkan bahwa ia bermain dengan tulang kering (tibia) yang retak sepanjang perjalanan Euro Wanita 2025 yang berakhir dengan kemenangan gemilang Inggris. 

Pengorbanan luar biasa ini menambah lapisan heroik pada kisah sukses Lionesses yang mempertahankan gelar mereka.

Rahasia yang Terungkap Setelah Final

Setelah Inggris mengalahkan Spanyol dalam adu penalti yang dramatis di final Euro 2025 pada Minggu (27/7), Lucy Bronze mengejutkan banyak pihak dengan pengakuannya. 

"Saya sebenarnya bermain sepanjang turnamen dengan tibia yang retak, tetapi tidak ada yang tahu," ungkap Bronze kepada BBC. 

"Saya baru saja cedera lutut hari ini di kaki yang lain," tambah Bronze. "Itulah mengapa saya mendapat banyak pujian dari para pemain setelah pertandingan melawan Swedia karena saya sudah sangat kesakitan.”

Pemain berusia 33 tahun itu, yang merupakan anggota skuad tertua Inggris, tampil di keenam pertandingan turnamen, termasuk bermain selama 105 menit di final. Ia bermain selama 600 menit sepanjang turnamen, hanya sang kiper Hannah Hampton, Keira Walsh, dan Alex Greenwood yang bermain lebih lama di lapangan.

Baca juga: Jalan Berliku Inggris Juara Piala Eropa, Wiegman: Turnamen Paling Kacau

Pujian dari Wiegman

Sarina Wiegman tidak ragu untuk memberikan pujian setinggi langit kepada anak asuhnya. "Dia memiliki beberapa masalah dengan tibianya, jadi tentu saja, kami mencoba mengelolanya," kata Wiegman. 

"Ketika Anda bermain 120 menit, Anda tidak mengelolanya, bukan? Seluruh tim memiliki mentalitas yang luar biasa, tetapi Lucy Bronze memiliki mentalitas yang gila. Itu luar biasa."

Pengorbanan Bronze ini menjadi simbol semangat juang yang ditunjukkan oleh seluruh tim Inggris sepanjang turnamen yang oleh Wiegman sendiri disebut sebagai "turnamen paling kacau". 

Lionesses harus bangkit dari ketertinggalan di setiap pertandingan fase gugur, termasuk di perempat final melawan Swedia dan semifinal melawan Italia, sebelum akhirnya mengamankan gelar melalui adu penalti di final.

Inspirasi di Lapangan dan Luar Lapangan

Keputusan Bronze untuk terus bermain meskipun mengalami cedera serius menunjukkan dedikasi dan komitmennya yang tak tergoyahkan untuk tim nasional. "Jika itu yang dibutuhkan untuk bermain untuk Inggris, itulah yang akan saya lakukan – mereka tahu itu," tegas Bronze. "Kami saling menginspirasi dengan bermain melalui hal-hal seperti itu, dan itu membawa kami sampai akhir."

Kisah Lucy Bronze ini tidak hanya menginspirasi rekan-rekan setimnya tetapi juga para penggemar di seluruh dunia, menjadi bukti nyata dari tekad dan ketangguhan yang diperlukan untuk mencapai puncak di dunia sepak bola.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!