Thiago Motta Murka! Juventus Tersingkir dari Coppa Italia

Juventus kembali mengalami pekan yang buruk setelah secara mengejutkan tersingkir dari Coppa Italia oleh Empoli dalam drama adu penalti.
Pelatih Thiago Motta tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, bahkan menyebut penampilan timnya sebagai sesuatu yang memalukan dan memalukan.
Juventus Dipermalukan di Kandang Sendiri
Bermain di Allianz Stadium, Juventus sejatinya difavoritkan untuk melaju ke semifinal. Namun, mereka justru dibuat kesulitan oleh Empoli, tim yang tengah terseok-seok di Serie A.
Empoli mengejutkan tuan rumah lewat gol dari Youssef Maleh, sementara Ibrahima Konate nyaris menggandakan keunggulan setelah sepakannya membentur tiang.
Juventus akhirnya bisa menyamakan kedudukan berkat aksi individu Khephren Thuram, tetapi mereka gagal mencetak gol tambahan hingga waktu normal berakhir.
Dalam babak adu penalti, Empoli tampil sempurna dengan mencetak semua tendangan mereka.
Di sisi lain, Dusan Vlahovic gagal setelah bola sepakannya melambung tinggi, sedangkan eksekusi Kenan Yildiz berhasil ditepis kiper Empoli, Devis Vasquez.
Hasil ini membuat Juventus harus angkat koper lebih cepat dari Coppa Italia, dan bagi Thiago Motta, ini adalah pukulan telak.
Thiago Motta: "Saya Malu, Ini Sangat Memalukan!"
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Thiago Motta tak bisa menyembunyikan emosinya. Ia dengan tegas mengkritik sikap dan mentalitas pemainnya yang dianggap tidak menunjukkan rasa hormat terhadap Juventus.
"Kami harus menanggung rasa malu ini. Saya benar-benar merasa malu dengan apa yang saya lihat di babak pertama, dan saya berharap para pemain juga merasakan hal yang sama," ujar Motta kepada Mediaset.
"Kami tidak berada di semifinal karena kami memang tidak pantas untuk berada di sana."
Menurut Motta, Juventus gagal bukan karena aspek teknis atau taktis, tetapi karena mentalitas yang salah. Ia menilai para pemainnya terlalu santai dan menganggap mereka sudah pasti lolos tanpa benar-benar berjuang di lapangan.
"Kami bermain seolah-olah semuanya akan berjalan sesuai keinginan kami tanpa memberikan usaha maksimal. Sikap seperti ini tidak bisa diterima di klub seperti Juventus."
Juventus dalam Krisis: Gagal di Liga Champions & Coppa Italia
Kekalahan dari Empoli ini menambah derita Juventus dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, mereka juga tersingkir dari Liga Champions setelah kalah dari PSV Eindhoven di babak tambahan waktu. Kini, harapan mereka untuk meraih trofi musim ini semakin menipis.
Motta pun menegaskan bahwa ia menerima kritik dan memahami kekecewaan suporter. Bahkan, ia merasa para penggemar Juventus masih terlalu baik dalam merespons buruknya performa tim.
"Saya berharap kritik terhadap kami jauh lebih keras, karena apa yang kami tunjukkan di babak pertama benar-benar tidak bisa dimaafkan," tegasnya.
"Saya tidak bisa menerima bagaimana tim ini terus memainkan bola ke belakang lebih dari 20 kali, tanpa tanggung jawab, tanpa keberanian untuk maju. Ini bukan Juventus yang seharusnya!"
Apa Selanjutnya untuk Juventus?
Kini, satu-satunya harapan Bianconeri untuk menyelamatkan musim ini adalah dengan fokus ke Serie A, di mana mereka masih tertahan di peringkat keempat.
Namun, dengan kondisi mental pemain yang terpuruk dan kepercayaan diri yang menurun, Motta sadar bahwa timnya harus memulai dari nol.
"Kami harus kembali ke dasar-dasar sepak bola dan kehidupan: sikap yang benar. Dalam hidup, Anda harus berjuang untuk mendapatkan sesuatu, bukan hanya berharap semuanya berjalan baik," lanjutnya.
"Hari ini saya melihat tim yang hanya berharap bisa menang tanpa benar-benar bekerja keras. Itu membuat saya malu."
Thiago Motta juga menegaskan bahwa mentalitas tim harus berubah, baik di sesi latihan maupun di pertandingan.
"Anda harus bekerja keras untuk rekan setim, menghormati sejarah klub ini, dan memberikan segalanya di lapangan. Apa yang kami tunjukkan hari ini adalah kebalikan dari semua itu, terutama di babak pertama. Dan untuk itu, saya meminta maaf kepada fans, klub, dan sejarah Juventus."
Juventus dalam Titik Terendah, Bisa Bangkit?
Juventus kini berada dalam salah satu periode terburuk dalam sejarah klub. Gagal di Liga Champions dan Coppa Italia, serta tertinggal dalam persaingan gelar Serie A, membuat mereka harus berbenah dengan cepat.
Apakah Thiago Motta bisa membalikkan keadaan dan mengembalikan mentalitas pemenang Juventus? Atau justru musim ini akan menjadi salah satu yang paling mengecewakan bagi Bianconeri?
Yang pasti, tekanan terhadap Motta dan skuad Juventus kini semakin besar. Fans tentu berharap ada reaksi cepat dan perubahan nyata dalam performa tim, sebelum semuanya terlambat.
Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official YukSports DISINI