Pelatih kepala Juventus, Luciano Spalletti, tidak ragu untuk menyatakan bahwa kemenangan tipis 1-0 atas Bologna merupakan hasil paling penting dalam kariernya di Turin sejauh ini. Namun, dibalik kegembiraan merebut tiga poin krusial yang membawa Bianconeri naik ke posisi kelima Serie A, Spalletti tetap meminta lebih dari timnya, menyoroti area yang perlu ditingkatkan oleh trio pemainnya, yaitu Juan Cabal, Lois Openda, dan Jonathan David.

Berbicara kepada DAZN Italia setelah pertandingan sengit di Stadio Renato Dall'Ara, Spalletti memuji karakter timnya, tetapi juga memberikan peringatan tegas kepada para pemain muda dan penyerang utamanya.

Kemenangan Paling Berarti

Gol tunggal Juventus dicetak oleh bek sayap yang masuk sebagai pemain pengganti, Juan Cabal, melalui sundulan di menit ke-64. 

Kemenangan ini sangat vital mengingat Bologna berada dua poin di atas Bianconeri sebelum pertandingan, menjadikannya duel langsung untuk zona Eropa.

"Tentu saja, [ini adalah kemenangan paling penting]," tegas Spalletti. "Kami menghadapi tim yang memiliki identitas, kualitas, dan antusiasme. Mereka dibangun dengan baik, dan bahkan dengan 10 pemain, mereka menyulitkan kami.”

“Memenangkan pertandingan di sini berarti lebih banyak lagi bagi para pemain saya, dan mereka pantas mendapatkan pujian malam ini. Mereka melakukannya dengan sangat baik."

Baca juga: Juventus Taklukkan Bologna 1-0 Lewat Gol Tunggal Cabal

Spalletti melanjutkan dengan memuji etos kerja tim secara keseluruhan. "Kami berada di jantung permainan selama 90 menit malam ini, berjuang untuk setiap bola, melampaui duel individu yang dipaksakan oleh Bologna. Ini adalah pertanda baik untuk masa depan," katanya.

Peringatan Keras untuk Juan Cabal

Meskipun Cabal adalah pahlawan malam itu berkat golnya, Spalletti langsung mengarahkan kritik konstruktif kepada bek sayap Kolombia tersebut, menyebutnya sebagai kuda pacu yang masih perlu belajar mengendalikan emosi.

"Cabal harus belajar mengendalikan beberapa emosinya. Dia seperti kuda pacu sejati dengan kekuatan dan kemampuan untuk berlari berulang kali, dia memiliki bakat dengan sentuhan tumitnya," ulas Spalletti. 

"Namun, bakat juga berarti mengulang lari 100 meter sebanyak 20 kali. Dia tidak keberatan berada dalam situasi satu lawan satu, bagus di udara, tetapi dalam pertandingan yang dia mainkan sejauh ini, dia tidak cukup presisi untuk bakatnya. Jadi, saya harus bersikap keras padanya."

Perbandingan David dan Openda

Spalletti juga menanggapi performa lini serang. Jonathan David, yang memulai pertandingan sebagai ujung tombak, ditarik keluar sebelum gol, sementara Lois Openda yang masuk menggantikannya memberikan dampak instan, termasuk memenangkan kartu merah yang membuat Bologna bermain dengan 10 orang.

Baca juga: Kesulitan Lawan Pafos, Spalletti Sebut Performa Juventus Memalukan

Namun, Spalletti membedakan peran keduanya. "Saya suka performa [Openda]. Openda adalah pemain yang berbeda dari Jonathan David. David, jujur, terlihat lebih seperti penyerang bayangan bagi saya daripada penyerang tengah, karena ia berkolaborasi dengan rekan setim," jelasnya.

"Openda memiliki kekuatan yang lebih besar, dan mungkin melawan tim seperti Bologna ia merasa lebih nyaman, karena ia dapat berlari dengan kecepatan ketika ruang terbuka."

Meskipun Openda membuat dampak signifikan, ia juga menyia-nyiakan beberapa peluang emas, menunjukkan bahwa pekerjaan rumah bagi penyerang Belgia itu masih berkutat pada penyelesaian akhir.

Kemenangan ini menempatkan Juventus di jalur yang benar untuk perebutan tempat Eropa. Namun, seperti yang ditegaskan oleh Spalletti, di bawah kepemimpinannya, performa tim harus terus beriringan dengan peningkatan individu, terutama dari talenta-talenta menjanjikan yang diandalkan di masa depan.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!