Gelandang tangguh Tottenham Hotspur, João Palhinha, angkat bicara menyusul kekalahan memalukan 4-1 timnya dari rival abadi Arsenal dalam Derby London Utara hari Minggu. Palhinha secara terbuka meminta maaf kepada para suporter Spurs dan berjanji bahwa timnya akan memberikan reaksi besar dalam pertandingan Liga Champions UEFA yang akan datang melawan Paris Saint-Germain.

Kekalahan telak di Emirates Stadium, yang ditandai dengan hat-trick brilian dari Eberechi Eze, telah memperpanjang rekor tanpa kemenangan Tottenham di liga domestik menjadi empat pertandingan. Penampilan yang lesu tersebut, di mana Spurs hanya mencatatkan Expected Goals (xG) serendah 0,07, membuat para penggemar geram dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai arah tim di bawah manajer Thomas Frank.

Maaf untuk Suporter, Tuntut Reaksi Besar

Berbicara setelah peluit panjang, Palhinha, yang ironisnya menjadi salah satu dari sedikit pemain Spurs yang menunjukkan semangat derby dan terlibat dalam satu-satunya gol indah Richarlison, tidak berbasa-basi mengenai tanggung jawab tim.

“Pertama-tama, kami harus meminta maaf kepada para suporter kami,” ujar Palhinha dengan wajah muram. 

"Tidak banyak kata yang bisa menggambarkan keadilan. Kekalahan melawan mereka selalu membuat frustrasi dengan kenyataan ini. Saya pikir kami pantas mendapatkannya. Saya pikir hasilnya adil, dan kami butuh reaksi yang besar."

Baca juga: Vicario Sesalkan Absennya Semangat Juang Saat Spurs Dibantai Arsenal

Gelandang asal Portugal itu menekankan bahwa timnya tidak boleh berlarut-larut dalam kekecewaan dan harus segera menunjukkan karakter yang berbeda dalam jadwal padat mereka.

“Dalam dua pertandingan ke depan, reaksi yang besar, karena kami harus menunjukkan tim yang pernah kami tunjukkan di masa lalu. Saya tidak perlu banyak bicara tentang ini, tetapi kami perlu bereaksi, menganalisis pertandingan, tetapi jangan terlalu memikirkan apa yang telah terjadi,” tambahnya.

Ujian Berat di Paris Menanti

Permintaan maaf Palhinha muncul hanya beberapa hari sebelum Tottenham menghadapi tantangan monumental di kancah Eropa: bertandang ke markas juara Liga Champions, Paris Saint-Germain, di Parc des Princes.

Kekalahan di London Utara telah mengekspos kerentanan taktis Thomas Frank, yang keputusannya untuk beralih ke formasi tiga bek di babak pertama menjadi bumerang. 

Palhinha mengakui bahwa pertahanan mereka tampil jauh di bawah standar, terutama saat kebobolan empat gol.

Baca juga: Eze Cetak Hattrick, Arsenal Hantam Tottenham 4-1 dan Makin Nyaman di Puncak

“Cara kami kebobolan, terutama saat bermain dengan lima pemain di lini belakang, kami tidak boleh kebobolan gol-gol seperti itu,” tambahnya. “Datang ke sini dan dihukum dengan empat gol bukanlah level kami. Kami akan mendapatkan level kami kembali untuk dua pertandingan berikutnya.”

Dalam pertandingan UCL yang krusial ini, Palhinha dan rekan-rekannya harus memenuhi janji mereka untuk bangkit. Kekalahan dari rival sengit, ditambah serangkaian hasil buruk, menempatkan Spurs dalam tekanan besar untuk memulihkan kepercayaan diri dan memperkuat posisi mereka di Fase Liga Champions. Palhinha dan skuad Lilywhites kini harus mengalihkan fokus dari kekecewaan domestik dan membuktikan bahwa mereka memiliki mentalitas untuk bersaing dengan yang terbaik di Eropa.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!