Vicario Sesalkan Absennya Semangat Juang Saat Spurs Dibantai Arsenal
Kekecewaan mendalam menyelimuti kubu Tottenham Hotspur setelah mereka dibantai 4-1 oleh rival abadi Arsenal di Emirates Stadium. Kiper utama The Lilywhites, Guglielmo Vicario, muncul ke permukaan untuk memberikan pernyataan keras dan emosional, meminta maaf secara langsung kepada para suporter klub atas kurangnya perlawanan yang ditunjukkan timnya.
Kekalahan telak dalam Derby London Utara ini, yang diwarnai hat-trick historis dari Eberechi Eze, membuat Spurs terpuruk di papan tengah klasemen dan memicu kritik tajam mengenai mentalitas tim dalam pertandingan-pertandingan besar.
Pengakuan Jujur Vicario
Berbicara kepada Sky Sports segera setelah pertandingan, Vicario tidak berusaha menyembunyikan kekecewaannya. Ia secara blak-blakan menyoroti satu aspek yang menurutnya tidak dapat dinegosiasikan: semangat juang.
"Ini adalah malam yang sangat buruk bagi kami," ujar kiper Italia itu. "Pertama-tama, kami harus meminta maaf kepada orang-orang yang mendukung kami setiap hari, yang bepergian dan berharap untuk menyaksikan pertandingan, karena hari ini kami tidak berjuang. Sebagai sebuah kolektif, kami tidak berjuang."
Baca juga: Eze Cetak Hattrick, Arsenal Hantam Tottenham 4-1 dan Makin Nyaman di Puncak
Vicario menekankan bahwa kurangnya perlawanan ini adalah masalah mendasar yang harus segera diperbaiki oleh seluruh tim.
"Itu adalah hal yang tidak bisa dinegosiasikan untuk bersaing dalam pertandingan sepak bola, terutama di level ini," tegasnya.
Kekalahan yang Menyakitkan
Kekalahan 4-1, yang menjadi kekalahan liga keempat Tottenham di bawah asuhan Thomas Frank, menunjukkan kesenjangan kualitas yang signifikan dengan Arsenal, terutama setelah gol kedua Eze yang tercipta hanya 35 detik setelah jeda. Meskipun Richarlison sempat membalas dengan gol spektakuler, Spurs gagal menunjukkan reaksi kolektif.
Vicario, salah satu pemimpin di ruang ganti, meminta timnya untuk tetap bersatu menghadapi kekalahan yang menyakitkan ini, terutama karena mereka memiliki jadwal Liga Champions yang padat di tengah pekan.
"Ini adalah malam yang berat, ini kekalahan yang sangat buruk, tetapi kami harus tetap bersatu karena kami tahu apa yang harus kami perbaiki," lanjutnya. "Kami memiliki malam besar lainnya pada hari Rabu (melawan Paris Saint-Germain). Kami harus tetap bersatu dan percaya pada diri kami sendiri, karena malam ini kami tidak menunjukkan apa pun yang biasanya kami mampu lakukan."
"Saya tahu emosi sedang tinggi ketika Anda kalah dalam derby seperti itu, tetapi kami harus memiliki kepala yang dingin," tutup Vicario, berharap timnya dapat segera menganalisis kesalahan mereka dan bangkit dari keterpurukan.
Baca juga: Bawa Aura Positif, Arteta Puji Eze usai Hattrick di Derby London Utara
Spurs Terlalu Pasif
Manajer Tottenham, Thomas Frank mengakui bahwa timnya terlalu pasif, apalagi setelah memulai pertandingan dengan formasi lima bek, dan beralih ke formasi yang lebih menyerang di babak kedua.
Namun, Spurs hampir tidak menunjukkan peningkatan di babak kedua, mengakhiri pertandingan dengan empat sentuhan di kotak penalti lawan, dibandingkan dengan 27 sentuhan milik Arsenal.
"Dari mana saya harus mulai? Tentu saja sangat mengecewakan karena kami tidak tampil lebih baik dalam pertandingan melawan Arsenal, rival terbesar kami," kata pemain Denmark itu. "Saya hanya bisa meminta maaf kepada para penggemar atas hal itu."
"Saya sangat yakin pada hari Jumat ketika kami berbicara bahwa kami akan kompetitif hari ini, tetapi tidak selama 90 menit. Kami mencoba datang ke sini, bermain agresif, menekan tinggi, dan sesekali mengejar mereka. Kami tidak berhasil dalam hal itu. Kami tidak cukup dekat dengan mereka dalam situasi yang kami bisa.”
"Itu berarti kami terdesak dan menjadi terlalu pasif. Sepertinya kami mengejar mereka. Ketika kami akhirnya menguasai bola, kami tidak cukup baik untuk keluar dari situasi tersebut. Betapapun menyakitkan untuk mengakuinya, mereka jelas sudah enam tahun berlalu dan kami baru empat bulan berlalu, tetapi meskipun begitu, saya masih berharap lebih dari kami hari ini. Bukan berarti kami bisa mendominasi selama 90 menit, tetapi kami bisa sekompetitif saat melawan Man City dan PSG."