Daftar Juara Champions League/European Cup
UEFA Champions League, atau sebelumnya dikenal sebagai European Cup, adalah kompetisi antarklub paling bergengsi di dunia. Setiap musim, klub-klub terbaik dari berbagai liga top Eropa bersaing memperebutkan trofi yang dijuluki "Si Kuping Besar".
Sepanjang sejarahnya sejak 1955, hanya sedikit klub yang mampu menaklukkan turnamen ini secara konsisten. Paris Saint-Germain menjadi klub terakhir yang memenangkan gelar prestisius ini usai menang telak 5-0 atas Inter Milan pada final musim 2024-25, sekaligus trofi pertama mereka di kompetisi ini.
Berikut adalah daftar klub dengan gelar terbanyak di ajang UEFA Champions League / European Cup, dan bagaimana mereka mencapainya.
1. Real Madrid (Spanyol) – 15 Gelar
Tak ada klub yang lebih identik dengan Liga Champions selain Real Madrid. Mereka meraih lima gelar pertama secara beruntun sejak edisi perdana tahun 1956 hingga 1960, dipimpin oleh legenda seperti Alfredo Di Stéfano dan Ferenc Puskás. Di era modern, Madrid kembali dominan, terutama dengan empat gelar dalam lima tahun antara 2014 dan 2018. Ditambah dengan dua gelar pada 2022 dan 2024, Los Blancos memperkuat status mereka sebagai raja Eropa.
2. AC Milan (Italia) – 7 Gelar
AC Milan menjadi klub tersukses kedua di kompetisi ini. Mereka meraih gelar pertama pada tahun 1963 dan kemudian tampil dominan di era akhir 1980-an dan awal 1990-an bersama pelatih Arrigo Sacchi dan Fabio Capello. Nama-nama besar seperti Paolo Maldini, Marco van Basten, dan Kaka membawa Milan meraih kejayaan, termasuk kemenangan atas Liverpool di final 2007.
3. Bayern Munich (Jerman) – 6 Gelar
Klub terbesar Jerman ini pertama kali menjadi juara pada 1974, dan melanjutkannya dengan dua gelar beruntun hingga 1976. Di era modern, Bayern kembali meraih kesuksesan pada 2001, 2013, dan 2020. Di bawah asuhan Hansi Flick, mereka menjuarai edisi 2019–20 secara sempurna tanpa kehilangan satu pun pertandingan.
4. Liverpool (Inggris) – 6 Gelar
Sebagai klub Inggris tersukses di Eropa, Liverpool meraih gelar pertamanya pada tahun 1977 dan mengulanginya tiga kali lagi di tahun 1978, 1981, dan 1984. Final ikonik terjadi pada 2005 saat mereka bangkit dari ketertinggalan 0–3 melawan AC Milan untuk akhirnya menang lewat adu penalti. Gelar terakhir mereka datang pada 2019 saat mengalahkan Tottenham Hotspur.
Baca juga: PSG Juara Champions League usai Bantai Inter Lima Gol Tanpa Balas
5. Barcelona (Spanyol) – 5 Gelar
Barcelona mulai merasakan kejayaan Eropa di era modern, meskipun mereka baru meraih gelar pertama pada tahun 1992. Di bawah pelatih legendaris Pep Guardiola, Barca memenangkan dua gelar pada 2009 dan 2011 dengan filosofi tiki-taka dan kehadiran Lionel Messi. Mereka juga juara pada 2006 dan 2015, menjadikan era 2000-an dan 2010-an sebagai masa keemasan klub.
6. Ajax Amsterdam (Belanda) – 4 Gelar
Ajax adalah simbol kekuatan sepak bola Belanda. Mereka memenangkan tiga gelar berturut-turut dari 1971 hingga 1973 saat dipimpin oleh Johan Cruyff. Gelar keempat datang pada 1995, saat generasi emas yang dipimpin oleh pelatih Louis van Gaal dan pemain muda seperti Clarence Seedorf dan Patrick Kluivert mengalahkan AC Milan.
7. Manchester United (Inggris) – 3 Gelar
Klub asal Old Trafford ini menjuarai kompetisi untuk pertama kali pada tahun 1968 di bawah manajer legendaris Sir Matt Busby. Gelar kedua diraih pada tahun 1999 dengan kemenangan dramatis melawan Bayern Munich, dan yang ketiga pada tahun 2008 saat mengalahkan Chelsea dalam adu penalti.
UEFA Champions League adalah panggung tempat lahirnya legenda. Klub-klub seperti Real Madrid, AC Milan, dan Bayern Munich tidak hanya mencatatkan sejarah, tetapi juga menciptakan budaya kemenangan yang terus berlanjut dari generasi ke generasi. Sementara itu, klub-klub seperti Liverpool, Barcelona, dan Ajax menunjukkan bahwa dominasi Eropa bisa datang dari berbagai era dan filosofi.
Kompetisi ini terus berkembang, dan setiap musim selalu membuka peluang bagi klub-klub baru untuk mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola Eropa. Namun satu hal pasti — menjadi juara Liga Champions bukan hanya soal kualitas, tapi juga soal mental juara dan kebesaran klub.