Siapa Pemenang Piala Dunia 2006
Kemenangan di Olympiastadion pada 9 Juli 2006 bukan sekadar meraih trofi Piala Dunia keempat bagi Italia, melainkan sebuah penebusan. Gli Azzurri, yang datang ke Jerman di tengah Skandal Calciopoli yang menghancurkan sepak bola Italia, berhasil merangkai kisah epik tentang persatuan, ketahanan mental, dan pertahanan baja di bawah asuhan pelatih Marcello Lippi.
Tim yang dipimpin oleh sang kapten karismatik Fabio Cannavaro ini menampilkan perpaduan sempurna antara kejeniusan teknis dari Andrea Pirlo dan Francesco Totti dan kekuatan fisik yang ditunjukkan Gennaro Gattuso dan Luca Toni, melaju tanpa terkalahkan di setiap tahap turnamen.
Perjalanan Penuh Tantangan Menuju Final
Perjalanan Italia di Jerman tidak pernah mudah, namun selalu menunjukkan karakter seorang juara:
Babak Grup E: Konsistensi di Tengah Tekanan (7 Poin)
Italia harus menghadapi Ghana, Amerika Serikat, dan Republik Ceko di Grup E. Mereka langsung menegaskan dominasi:
vs. Ghana (2-0): Kemenangan meyakinkan berkat gol dari Andrea Pirlo dan Vincenzo Iaquinta.
vs. Amerika Serikat (1-1): Pertandingan yang sulit dan keras, di mana Daniele De Rossi mendapat kartu merah langsung, namun gol bunuh diri lawan menyelamatkan satu poin.
vs. Republik Ceko (2-0): Gol dari Marco Materazzi dan Filippo Inzaghi memastikan Italia lolos sebagai Juara Grup E.
Baca juga: Pemain yang Diandalkan Jerman Pada Piala Dunia 2006
Babak 16 Besar: Drama Totti Melawan Australia (1-0)
Ini adalah ujian terberat bagi mental Italia. Setelah Materazzi diusir keluar lapangan di awal babak kedua, Azzurri harus bermain dengan 10 pemain selama hampir 40 menit. Kebuntuan pecah secara dramatis di menit ke-95 perpanjangan waktu, ketika penalti kontroversial diberikan kepada Italia. Francesco Totti, yang baru pulih dari cedera serius, dengan dingin mengeksekusi penalti, membawa Italia lolos 1-0.
Perempat Final: Pembantaian Ukraina (3-0)
Kembali ke performa terbaik mereka, Italia menunjukkan efisiensi klinis melawan Ukraina. Gianluca Zambrotta membuka skor, diikuti oleh brace dari Luca Toni. Kemenangan telak 3-0 ini mengirim sinyal keras bahwa tim Gli Azzurri yang sebenarnya telah kembali.
Semifinal: Kemenangan Epik Atas Tuan Rumah Jerman (2-0 E.T.)
Pertandingan ini dikenang sebagai salah satu semifinal Piala Dunia paling intens dan berkualitas. Bertanding di kandang lawan yang penuh gairah di Dortmund, kedua tim terkunci 0-0 hingga menit ke-119 perpanjangan waktu.
Ketika adu penalti seolah tak terhindarkan, Fabio Grosso mencetak gol indah, menyambut umpan jenius dari Pirlo. Satu menit kemudian, Alessandro Del Piero memastikan kemenangan 2-0 yang emosional. Ini adalah kemenangan yang menghancurkan hati Jerman dan mengantarkan Italia ke Final.
Baca juga: Juara Piala Dunia Tahun ke Tahun
Final: Penebusan di Berlin
Final melawan Prancis di Berlin akan selalu terukir sebagai salah satu yang paling dramatis dalam sejarah. Italia harus bangkit dari gol penalti Zinedine Zidane di awal laga, sebelum Materazzi menyamakan kedudukan.
Dalam adu penalti, setelah Zidane diusir keluar lapangan karena insiden tandukan yang termasyhur, David Trezeguet menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol bagi Prancis, tendangannya membentur mistar gawang Gianluigi Buffon, kiper yang dianugerahi Kiper Terbaik Turnamen.
Fabio Grosso melangkah maju sebagai penendang kelima dan menuntaskan tugasnya dengan sempurna. Sontak, Gli Azzurri meledak dalam perayaan. Kemenangan 5-3 di adu penalti tersebut tidak hanya mengamankan gelar keempat bagi Italia, tetapi juga menutup salah satu comeback paling inspiratif dalam sejarah olahraga.
Ini adalah tim yang datang sebagai underdog dan terbebani masalah domestik, namun pulang sebagai Juara Dunia, didukung oleh tembok pertahanan Cannavaro-Materazzi, kreativitas Pirlo, dan mentalitas baja Lippi.