Gejolak di kancah sepak bola Arab Saudi kembali memakan korban sekaligus menghadirkan kejutan besar. Hanya berselang satu hari setelah mendepak legenda Real Madrid, Míchel, Al-Qadsiah secara resmi mengumumkan penunjukan mantan manajer Liverpool dan Leicester City, Brendan Rodgers, sebagai pelatih kepala baru mereka pada Selasa (16/12/2025).

Langkah agresif ini mengonfirmasi ambisi besar klub milik raksasa minyak Aramco tersebut untuk mendobrak dominasi tim-tim besar di Saudi Pro League. Rodgers, yang menganggur sejak meninggalkan Celtic secara mendadak pada Oktober lalu, telah menandatangani kontrak berdurasi dua setengah tahun dan dijadwalkan akan segera memimpin sesi latihan di Al Khobar.

Misi Ambisius di Tengah Musim

Penunjukan Rodgers dianggap sebagai pernyataan sikap dari manajemen Al-Qadsiah. Meski saat ini bertengger di posisi kelima klasemen sementara, klub merasa perlu melakukan perubahan di kursi kepelatihan demi mengejar tiket kompetisi Asia dan bersaing memperebutkan gelar juara.

CEO Al-Qadsiah, James Bisgrove, yang ironisnya merupakan mantan petinggi Rangers, rival bebuyutan mantan klub Rodgers, menyatakan bahwa kehadiran pelatih asal Irlandia Utara ini adalah momen penting dalam sejarah klub. Bisgrove menekankan bahwa rekam jejak Rodgers dalam mengembangkan pemain muda dan gaya bermain ofensif sangat selaras dengan visi jangka panjang klub berjuluk The Knights of the East.

Baca juga: Ruang Ganti Pecah, Brendan Rodgers Mundur Sebagai Pelatih Celtic

“Ini adalah momen penting bagi klub. Kualitas pengalaman dan rekam jejak kemenangannya mencerminkan ambisi dan visi jangka panjang kami untuk menjadikan Al-Qadsiah sebagai salah satu klub terkemuka di Asia,” kata Bisgrove. 

Akhir dari Babak Kelam di Celtic

Bagi Rodgers, kepindahan ke Arab Saudi ini mengakhiri masa-masa penuh tekanan setelah periode keduanya di Celtic berakhir dengan hubungan yang retak. Kepergiannya dari Glasgow pada bulan Oktober lalu sempat memicu kritik tajam dari pemegang saham utama Celtic, Dermot Desmond. Kini, di usia 52 tahun, Rodgers memiliki tantangan baru untuk membuktikan bahwa filosofi sepak bolanya tetap relevan di luar benua Eropa.

Di Al-Qadsiah, ia akan mewarisi skuad yang cukup kompetitif, termasuk striker internasional Meksiko, Julián Quiñones, gelandang berpengalaman Uruguay, Nahitan Nández, serta penyerang tim nasional Italia, Mateo Retegui. Tantangan utamanya adalah menyatukan skuad yang sempat goyah pasca-pemecatan mendadak Míchel yang baru saja membawa tim promosi kembali ke kasta tertinggi.

Debut di Akhir Tahun

Para pendukung Al-Qadsiah tidak perlu menunggu lama untuk melihat sentuhan tangan dingin sang manajer baru. Rodgers dijadwalkan akan menjalani debutnya di pinggir lapangan pada 27 Desember mendatang, saat menjamu Damac di pekan ke-11 liga.

Baca juga: Brendan Rodgers Kecewa Besar Setelah Celtic Gagal Lolos ke Liga Champions

Dengan jendela transfer musim dingin yang segera dibuka, spekulasi mulai bermunculan mengenai kemungkinan Rodgers menarik beberapa mantan anak asuhnya dari Premier League atau Liga Skotlandia untuk memperkuat kedalaman timnya. Satu hal yang pasti, kehadiran sosok sekaliber Rodgers menambah deretan manajer kelas dunia yang kini meramaikan persaingan di tanah Arab.

Kehadiran Rodgers kemungkinan besar akan mengubah gaya bermain Al-Qadsiah menjadi lebih berbasis penguasaan bola. Jika ia mampu beradaptasi dengan cepat terhadap iklim dan budaya sepak bola lokal, Al-Qadsiah bisa menjadi ancaman serius bagi Al-Hilal dan Al-Nassr di sisa musim ini.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!