Amorim Tegaskan Komitmen di MU di Tengah Musim Buruk

Manajer Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan bahwa dirinya tidak berniat mundur dari jabatannya meskipun tim mengalami musim terburuk dalam sejarah Premier League mereka.
United tengah dalam posisi buruk setelah menderita kekalahan ke-17 dari 36 pertandingan musim ini dan kekalahan kandang kesembilan di Old Trafford saat melawan West Ham United.
Tanggung Jawab Akan Hasil Buruk
Menjelang final Europa League melawan Tottenham Hotspur pada 22 Mei mendatang di Bilbao, Amorim menyatakan bahwa komentarnya sebelumnya tentang kemungkinan mundur muncul dari rasa tanggung jawab atas performa buruk tim.
"Sejak saya tiba di sini, saya berbicara tentang standar, dan saya tidak bisa melihat tim meraih hasil ini, terutama di Liga Primer, dan tidak mengatakan apa-apa, dan tidak mau bertanggung jawab," kata Amorim.
"Saya punya ide yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Saya memahami masalah tim, jadi saya tidak akan menyerah. Yang ingin saya katakan adalah kami harus tampil baik, dan kami sudah menjalani musim ini, di masa mendatang kami harus tampil baik, atau mereka akan mengubah kami. Itu hal yang wajar."
Baca juga: Van de Ven: Spurs Tak Takut Hadapi MU
Europa League Jadi Penyelamat
Manchester United saat ini berada di peringkat ke-16 klasemen, hanya satu poin di atas Tottenham yang berada di posisi ke-17. Final Europa League menjadi peluang bagi kedua tim untuk mengamankan tiket ke Champions League musim depan, yang dianggap Amorim sebagai prioritas utama.
“Champions League lebih penting, untuk segalanya, untuk mempersiapkan musim berikutnya, dan kami seharusnya berada di Champions League, Europa League di sini tidaklah cukup dan Anda merasakannya di sini. Ini adalah cara terbaik untuk membantu kami mencapai puncak,” katanya.
Bantu Staff Nonton Final Europa League
Amorim juga menunjukkan kepeduliannya terhadap staf pelatih dengan menawarkan untuk membiayai perjalanan keluarga mereka ke Bilbao untuk menyaksikan final. Hal ini dilakukan di tengah pemotongan anggaran klub yang berdampak pada dukungan perjalanan bagi keluarga staf.
"Anda tahu bahwa kami memiliki banyak hal - orang-orang pergi, banyak perubahan dalam staf," kata Amorim. "Pada saat ini bagi klub kami terkadang sulit untuk memahami kapan harus memberi dan kapan harus menerima.”
"Sangat sulit bagi klub untuk mulai memberi kepada anggota staf lainnya - ini adalah posisi yang sangat sulit. Reaksi saya adalah membantu. Kemudian kami berbicara dengan para pemain dan para pemain memiliki reaksi yang sama - semua orang menginginkan staf di sana dan keluarga mereka di sana."
Dengan dua pertandingan liga tersisa dan final Europa League di depan mata, Amorim berharap timnya dapat menutup musim dengan catatan positif dan mengamankan tempat di kompetisi elit Eropa musim depan.