Perjalanan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 yang hampir sempurna bagi Spanyol diakhiri dengan sedikit noda, saat mereka dipaksa bermain imbang 2-2 oleh Turki dalam laga terakhir Grup E. Meskipun hasil ini mengukuhkan La Roja di puncak grup dan memastikan kelolosan otomatis mereka ke Amerika Utara, manajer Luis de la Fuente justru menyambut baik hasil imbang tersebut.

Bagi sang pelatih, hasil di Seville ini berfungsi sebagai pengingat para pemainnya tentang sulitnya sepak bola internasional, bahkan setelah timnya memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi 31 pertandingan kompetitif, menyamai rekor Italia.

Tergelincir Lawan Turki

Meskipun Spanyol sudah hampir pasti lolos sebelum kick-off, mereka tampil agresif dan unggul cepat melalui gol Dani Olmo di menit keempat. Namun, Turki, yang dimanajeri oleh Vincenzo Montella dan terpaksa melakukan perubahan besar-besaran, justru menunjukkan semangat juang yang luar biasa.

Baca juga: Meski Ditahan Imbang Turki 2-2, Spanyol Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026

Deniz Gul berhasil menyamakan kedudukan sebelum jeda, dan bahkan membalikkan keadaan di awal babak kedua melalui sepakan keras Salih Özcan. Mikel Oyarzabal menyamakan kedudukan delapan menit kemudian, namun Spanyol gagal menemukan gol kemenangan di menit-menit akhir, bahkan setelah beberapa penyelamatan gemilang dari kiper Unai Simón.

Jadi Pelajaran Sulitnya Laga Internasional

Dalam konferensi pers pasca pertandingan, De la Fuente menyampaikan kepuasannya atas hasil kualifikasi secara keseluruhan, tetapi menggunakan hasil imbang ini sebagai pelajaran penting.

"Kami senang dan puas dan hasil ini menyoroti semua yang telah dilakukan sebelumnya," ujar De la Fuente. "Apa yang dicapai di Turki [kemenangan 0-6 pada leg pertama] adalah hampir sempurna."

"Kali ini kami mampu menyelesaikannya di babak pertama, tetapi senang bisa kembali ke Piala Dunia dan mencatatkan 31 pertandingan tak terkalahkan.”

"Hari ini saya belajar betapa sulitnya menang, dan tidak ada salahnya untuk mengingatnya sesekali."

Pernyataan ini merupakan peringatan terhadap rasa puas diri. Dengan Spanyol yang kini dielu-elukan sebagai salah satu favorit juara Piala Dunia setelah memenangkan Euro 2024, De la Fuente ingin memastikan bahwa La Roja tidak kehilangan fokus atau intensitas mereka, bahkan dalam pertandingan yang secara teknis tidak menentukan.

Baca juga: Daftar Lengkap Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia FIFA 2026

Rekor Tak Terkalahkan dan Finalissima

Terlepas dari penurunan performa, hasil imbang ini memperpanjang rekor tak terkalahkan kompetitif Spanyol menjadi 31 pertandingan (25 menang, 6 imbang), menyamai catatan terbaik yang pernah dibuat oleh Italia. Rekor ini menunjukkan konsistensi yang luar biasa di bawah De la Fuente.

Kini, setelah menyelesaikan kualifikasi dan menunggu undian Piala Dunia pada 5 Desember, fokus Spanyol akan beralih ke tantangan berikutnya yang lebih prestisius: Finalissima melawan juara Copa America, Argentina, di Qatar pada Maret mendatang.

"Soal Finalissima, kami sangat bersemangat, tapi sayangnya butuh empat bulan sebelum kami bisa bertemu lagi,” tambah De la Fuente.

"Kami punya fondasi yang sama dengan rival kami, Argentina, dan ini akan jadi pertandingan yang hebat. Sangat menyenangkan bagi sepak bola Spanyol untuk bisa bermain di final itu."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!