Juara Serie A, Napoli, harus menunjukkan kerendahan hati dan belajar dari kesalahan fatal yang mereka lakukan selama upaya mempertahankan gelar di musim 2023-2024. Demikian peringatan tegas yang disampaikan oleh manajer mereka, Antonio Conte.

Napoli mengalami musim 2023-2024 yang penuh gejolak, finis di posisi ke-10 dan melewati tiga manajer berbeda setelah kepergian Luciano Spalletti. Spalletti sendiri adalah sosok yang memimpin mereka meraih Scudetto pertama dalam 33 tahun pada musim 2022-2023.

Musim Bencana Setelah Kejayaan

Musim 2022-2023 adalah periode bersejarah bagi Napoli, di mana mereka berhasil mengakhiri penantian panjang 33 tahun untuk meraih gelar Serie A di bawah asuhan Luciano Spalletti. 

Namun, euforia itu dengan cepat sirna di musim berikutnya. Musim 2023-2024 menjadi bencana bagi Partenopei usai perginya Spalletti yang kemudian melatih tim nasional italia, di mana mereka tampil jauh di bawah standar juara bertahan. 

Pergantian tiga manajer dalam satu musim, ditambah dengan performa yang tidak konsisten di lapangan, membuat Napoli terpuruk di posisi ke-10 klasemen akhir Serie A. Posisi tersebut menjadi performa terburuk bagi juara bertahan Serie A.

Baca juga: Kevin De Bruyne Resmi Gabung Napoli usai Tinggalkan Man City

Peringatan Tegas dari Antonio Conte

Antonio Conte, yang dikenal dengan disiplin ketat dan mentalitas pemenangnya, mengambil alih kemudi di Napoli pada musim lalu. Pelatih berusia 55 tahun ini kemudian berhasil langsung membawa klub meraih gelar Scudetto pada musim pertamanya.

Namun bayang-bayang musim 2023-24 lalu masih jelas di ingatan. Hal inilah yang harus dicegah pada musim mendatang.

"Secara definisi, mereka yang memiliki Scudetto di jersey mereka adalah favorit atau termasuk di antara favorit. Kita tidak boleh menghindar atau bersembunyi karena takut," ujar Conte.

"Kami telah bekerja keras untuk menyesuaikan diri. Tidak dapat dipungkiri bahwa tahun ini akan sangat menantang."

"Namun, ada masa lalu yang belum lama terjadi yang tidak boleh kita lupakan. Kita harus belajar, bahkan dari hal-hal negatif. Apa yang terjadi dua tahun lalu harus menjadi pelajaran, terutama bagi lingkungan. Kami berada di lapangan dan bekerja, tidak akan pernah ada khayalan belaka. Kami akan sangat rendah hati."

Conte menekankan bahwa kesuksesan masa lalu tidak menjamin kesuksesan di masa depan, dan tim harus kembali ke dasar, bekerja keras, dan menunjukkan komitmen penuh untuk bisa kembali ke jalur kemenangan. Ia ingin menanamkan kembali mentalitas juara yang sempat hilang.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!