AC Milan gagal mengamankan tiga poin penuh di San Siro setelah ditahan imbang 2-2 oleh Sassuolo dalam pertandingan sengit Pekan ke-15 Serie A, Minggu (14/12/2025) malam waktu setempat. 

Hasil ini menjadi pil pahit bagi Rossoneri, yang sempat membalikkan keadaan berkat penampilan gemilang dan brace dari bek muda yang tak terduga, Davide Bartesaghi, namun akhirnya harus merelakan kemenangan setelah gol penyama kedudukan dari Armand Laurienté di babak kedua.

Sassuolo Unggul, Bartesaghi Membalas

Milan, yang mengincar kemenangan untuk menjauhkan diri dari kejaran Napoli di klasemen, memulai pertandingan dengan dominasi penguasaan bola, namun Sassuolo yang datang tanpa beban justru tampil lebih efektif.

Tepat di menit ke-13, publik San Siro terdiam. Gelandang Sassuolo, Ismael Koné, menyelesaikan sebuah pergerakan apik yang melibatkan Andrea Pinamonti, dengan tendangan cungkil yang elegan, menaklukkan kiper Mike Maignan untuk membawa tim tamu unggul 0-1.

Tertinggal, skuad asuhan Massimiliano Allegri meningkatkan intensitas serangan mereka, mengandalkan penetrasi dari sisi sayap. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-34. 

Menerima umpan silang mendatar dari Ruben Loftus-Cheek, bek kiri muda Milan, Davide Bartesaghi, yang maju ke depan, menyambut bola di tiang jauh dan mencetak gol perdananya di Serie A. Meskipun Milan terus menekan, skor 1-1 bertahan hingga jeda.

Baca juga: Brace Pulisic Antar AC Milan Menang Comeback 3-2 Lawan Torino

Magis Bartesaghi dan Balasan Laurienté

Babak kedua baru berjalan dua menit, dan San Siro meledak. Davide Bartesaghi kembali menjadi pahlawan. Memanfaatkan assist dari Christopher Nkunku, Bartesaghi melepaskan tembakan mendatar yang melewati kiper Muric, membalikkan keadaan menjadi 2-1 untuk Rossoneri.

Gol kedua ini menjadi momen bersejarah bagi Bartesaghi, menjadikannya bek termuda Italia yang mencetak dua gol untuk Milan di Serie A sejak legenda Paolo Maldini pada tahun 1988.

Milan sempat mencetak gol ketiga melalui Christian Pulisic dan Adrien Rabiot, namun keduanya dianulir karena pelanggaran dalam proses build-up dan offside. Keunggulan tipis itu membuat Milan lengah. Sassuolo, yang melakukan pergantian pemain ofensif dengan memasukkan Armand Laurienté, akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-77.

Laurienté menyelesaikan sebuah skema serangan tim yang mengalir lancar, melepaskan tembakan indah yang tidak mampu dijangkau Maignan. Skor berubah 2-2.

Di menit-menit akhir, tensi memuncak. Sassuolo hampir saja mencuri kemenangan di menit ke-88 ketika tembakan Laurienté dari serangan balik cepat hanya membentur tiang gawang. Tujuh menit waktu tambahan tidak cukup bagi Milan untuk mendapatkan gol kemenangan, dengan upaya terakhir dari Nkunku berhasil diselamatkan oleh Muric.

Baca juga: Pulisic Akui Sempat Terbaring Mati Sebelum Jadi Pahlawan Milan Lawan Torino

Peringatan AC Milan

Hasil imbang 2-2 ini memperpanjang catatan tak terkalahkan Milan di liga menjadi 14 pertandingan, namun menyisakan rasa pahit. Kegagalan mempertahankan keunggulan di kandang, ditambah dengan gol Sassuolo yang kerap menjadi momok bagi mereka, menjadi peringatan serius bagi skuat Massimiliano Allegri.

Bagi Sassuolo, yang tampil solid terutama di lini pertahanan dengan performa gemilang dari bek tengah Jay Idzes, hasil ini adalah poin krusial yang menunjukkan karakter mereka setelah kekalahan telak di laga sebelumnya. Sassuolo kini menduduki peringkat ke-9 dengan 21 poin.

Milan turun ke posisi kedua dengan selisih satu poin dari rival sekota Inter Milan, dan harus segera memulihkan fokus mereka karena Supercoppa Italia dan pertandingan liga melawan Hellas Verona sudah menunggu di depan.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!