Juventus Loyo, Kalah 0-1 Lawan Lazio
Awan gelap yang menyelimuti Turin kian pekat. Juventus kembali menelan kekalahan, kali ini dengan skor tipis 1-0 di tangan Lazio dalam lanjutan Serie A 2025-26 di Stadio Olimpico, Senin (27/10) dini hari WIB.
Sebuah gol cepat dari gelandang Lazio, Toma Bašić, sudah cukup untuk memperpanjang catatan tanpa kemenangan Bianconeri menjadi delapan laga di semua kompetisi, termasuk tiga kekalahan beruntun.
Kekalahan ini bukan hanya sekadar hasil buruk; ini adalah cerminan dari masalah yang semakin mengakar di bawah kepemimpinan pelatih Igor Tudor, yang kini merasakan tekanan luar biasa setelah timnya gagal mencetak gol dalam empat pertandingan berturut-turut—sebuah rekor suram yang terakhir terjadi pada tahun 1991 (data Opta).
Kesalahan Fatal di Awal Laga
Lazio hanya butuh sembilan menit untuk memanfaatkan keteledoran lini belakang Juventus. Sebuah sundulan ke belakang yang kurang sempurna dari penyerang Juve, Jonathan David, jatuh ke kaki pemain Lazio, Danilo Cataldi.
Baca juga: Juventus Gagal Menang Tujuh Laga, Frustrasi Tudor Memuncak
Ia kemudian menyodorkan bola kepada Toma Bašić yang tak terkawal di luar kotak penalti. Tembakan jarak jauh Bašić yang terdefleksi oleh Federico Gatti meluncur deras melewati kiper Mattia Perin ke gawang.
Gol dini itu menjadi penentu dan membuat Juventus harus berjuang keras sepanjang sisa pertandingan. Meskipun menguasai bola dan tampak mendominasi, permainan menyerang La Vecchia Signora terasa tumpul, repetitif, dan tidak memiliki ketajaman yang diperlukan untuk memecah pertahanan rapat Lazio yang dipimpin oleh Ivan Provedel di bawah mistar.
Serangan Mandul, Vlahovic Frustrasi
Seiring berjalannya waktu, terlihat jelas di mana letak penyakit Juventus. Pasangan lini depan yang diisi Dušan Vlahović dan David gagal menemukan koneksi atau naluri membunuh mereka.
Vlahović, khususnya, menunjukkan tanda-tanda frustrasi. Peluang terbaiknya datang di awal babak kedua ketika tendangannya membentur mistar gawang, meskipun ia kemudian divonis offside.
Tudor mencoba segalanya. Di babak kedua, ia memasukkan Kenan Yildiz untuk menambah ritme. Namun, semua perubahan itu sia-sia. Provedel melakukan penyelamatan bagus untuk menepis tendangan melengkung Manuel Locatelli, dan sundulan Vlahović melebar dari peluang terbaik lainnya.
"Kami mencoba bermain dengan dua striker, lalu empat pemain menyerang, kami sudah mencoba segalanya, tapi jelas ada yang kurang di lini depan," kata Tudor usai pertandingan.
“Kita semua bertanggung jawab. Kita harus berusaha lebih baik dan tetap bersatu. Kita punya pertandingan lagi dalam beberapa hari. Saya pikir kemenangan akan membawa kita ke jalur yang benar. Akan jadi masalah jika kita butuh empat striker untuk mencetak gol dan 10 gelandang untuk bertahan. Akan jadi masalah jika selalu ada yang melakukan kesalahan.”
Baca juga: Bellingham Amankan Kemenangan Tipis Real Madrid 1-0 atas Juventus
Masa Depan Tudor di Ujung Tanduk
Dengan kekalahan ini, Juventus kini tertahan di peringkat kedelapan klasemen Serie A, dengan hanya 12 poin dari delapan pertandingan. Jarak dengan pemuncak klasemen semakin lebar, dan desas-desus mengenai pemecatan Tudor tidak terhindarkan lagi di media Italia.
Sementara Tudor menegaskan dirinya tidak peduli dengan masa depannya sendiri—fokusnya adalah menemukan solusi bagi tim—para penggemar dan dewan direksi pasti mulai khawatir.
Di sisi lain, kemenangan ini merupakan dorongan besar bagi Lazio asuhan Maurizio Sarri. Tiga poin krusial ini mengatrol mereka ke posisi ke-10, membangun momentum positif setelah awal musim yang lamban, dan membuktikan mereka masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di Stadio Olimpico.