Juventus Gagal Menang Tujuh Laga, Frustrasi Tudor Memuncak
Pelatih Juventus, Igor Tudor, meninggalkan Santiago Bernabéu dengan perasaan yang campur aduk. Ia kecewa dengan kekalahan timnya dari Real Madrid di Liga Champions, namun lebih meratapi ketidakmampuan Bianconeri dalam mengkonversi peluang yang mereka ciptakan.
Kekalahan tipis 1-0 dari Los Blancos, yang ditentukan oleh gol tunggal Jude Bellingham, pada Kamis (23/10) dini hari WIB, memperpanjang rekor buruk Si Nyonya Tua menjadi tujuh pertandingan tanpa kemenangan di semua kompetisi. Tren negatif ini kini mulai menimbulkan tekanan serius pada pelatih asal Kroasia tersebut.
Kecewa Buang Peluang
Meskipun kalah, Tudor menegaskan bahwa performa timnya di Bernabéu menunjukkan karakter dan perbaikan taktis, yang sayangnya tidak tercermin dalam skor akhir.
"Saya kecewa kami tidak mendapatkan satu poin, karena kami pantas mendapatkan setidaknya satu gol," kata Tudor.
"Para pemain kecewa. Kami memiliki pendekatan yang baik dan keinginan untuk meraihnya, lalu kami harus menderita. Sayang sekali kami tidak mencetak gol."
Baca juga: Bellingham Amankan Kemenangan Tipis Real Madrid 1-0 atas Juventus
Peluang emas dari Dusan Vlahovic dan pemain pengganti Lois Openda di babak kedua menjadi sorotan utama sang pelatih. Pada akhirnya, kualitas individu Madrid yang dieksekusi oleh Bellingham-lah yang menjadi pembeda, sementara ketajaman di depan gawang menjadi masalah kronis Juventus.
"Itu semua berkat keterampilan individu, karena ia berhasil melepaskan tembakan di antara tiga pemain, dan juga sedikit keberuntungan," jelas Tudor. "Jika tidak ada yang melakukan kesalahan, jika hal seperti itu tidak pernah terjadi, semua pertandingan akan berakhir tanpa gol."
Krisis di Tengah Transisi
Kekalahan ini membuat posisi Juventus di fase liga Liga Champions semakin sulit, dengan hanya mengoleksi dua poin dari tiga pertandingan.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah rekor tanpa kemenangan dalam tujuh laga—sebuah statistik yang tidak pernah dialami klub ini selama bertahun-tahun.
Baca juga: Tumbang 0-2 di Kandang Como, Juventus Derita Kekalahan Perdana
Tudor mencoba meredam kekhawatiran tersebut dengan hasrat untuk meraih kemenangan masih ada di ruang ganti.
"Kami punya kekuatan dan kelemahan, dan kami perlu yakin karena kami berada di jalur yang benar," ujarnya.
“Kami memang lapar, tetapi ketika berlari begitu banyak, ketajamannya berkurang dan banyak yang tidak terbiasa bermain di level ini. Kami tahu batas kemampuan kami, tetapi saya senang dengan penampilan tim, meskipun tidak ada yang suka pulang dengan tangan kosong.”
Namun, pernyataan optimistis Tudor kontras dengan angka-angka di papan klasemen, terutama setelah kekalahan mengejutkan di Serie A akhir pekan sebelumnya melawan Como. Bagi para tifosi dan petinggi klub, proses transisi yang disebut Tudor harus segera menghasilkan kemenangan, bukan hanya pujian atas penampilan yang ‘baik’ melawan raksasa Eropa.