Arrigo Sacchi memberikan pandangannya yang positif tentang pelatih baru AC Milan, Sergio Conceicao, namun ia juga menyoroti dua tantangan besar yang harus dihadapi oleh pelatih asal Portugal tersebut di klub raksasa Italia ini.

Dua Tantangan Utama untuk Conceicao

Menurut Sacchi, pekerjaan melatih Milan saat ini sangat sulit karena dua alasan utama. 

Pertama, Conceicao harus bekerja dengan skuad yang tidak ia bentuk sendiri, yang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan ide-ide taktisnya. 

Kedua, Milan selalu diharapkan untuk meraih hasil terbaik, terlepas dari situasi yang ada.

“Ini bukan hanya era pasca-Fonseca, tapi juga pasca-Pioli dan pasca-Maldini, yang telah memenangkan kejuaraan bersama, satu di bangku pelatih dan satu sebagai manajer,” ujar Sacchi dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport.

Sacchi mengingatkan bahwa situasi di Milan cukup sulit, karena Conceicao harus menangani tim yang mungkin tidak sesuai dengan filosofi sepak bolanya. 

“Conceicao harus melatih pemain yang tidak ia pilih dan mungkin tidak cocok dengan ide sepakbolanya,” lanjut Sacchi.

Pentingnya Dukungan dari Pihak Klub

Selain itu, Sacchi menambahkan bahwa di Milan, ekspektasi selalu tinggi. “Milan selalu diharapkan meraih hasil terbaik. 

Atmosfernya sangat menuntut, mereka ingin hasil dan dia tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan tim. 

Jadi, ada risiko bahwa semuanya bisa berakhir menjadi kekacauan,” ujar Sacchi. 

Namun, Sacchi tetap percaya bahwa Conceicao bisa sukses jika mendapatkan dukungan penuh dari pihak klub.

“Sukses dimulai dari atas, dari organisasi klub. Sejarah dan visi klub sangat penting,” tegas Sacchi.

Pengalaman Singkat dengan Conceicao di Parma

Meskipun hanya bekerja sama dalam waktu singkat di Parma pada tahun 2001, Sacchi mengenang momen ketika ia masuk ke ruang ganti dan berbicara dengan pemain. 

“Saya berkata kepada mereka, ‘kalian adalah tim dengan kualitas teknis yang hebat, tapi hasilnya belum datang. Kenapa? Apakah ada masalah di antara kalian?’”

Sacchi melanjutkan, “Saat itu, tim Parma memiliki pemain hebat seperti Buffon, Thuram, Cannavaro, dan Conceicao. 

Mereka semua berbicara dan saling berbagi pendapat, dan kemudian Thuram mulai berteriak pada Conceicao. 

Mungkin ada masalah lama, saya tidak tahu pasti, tapi itu segera selesai. Begitu kami keluar ke lapangan, saya melihat Thuram dan Conceicao saling memberikan bola, dan semuanya langsung terlupakan.”

Sacchi percaya bahwa meskipun tantangan besar ada, Conceicao memiliki karakter yang kuat untuk menghadapinya.