Liverpool Terpuruk, Rooney Pertanyakan Etos Kerja Salah

Kemerosotan performa tak terduga yang dialami Liverpool baru-baru ini telah membuka keran kritik. Dan, tak ada yang lebih tajam dari komentar mantan legenda Manchester United, Wayne Rooney, yang secara langsung mempertanyakan etos kerja bintang klub, Mohamed Salah.
Menyusul kekalahan ketiga beruntun The Reds di semua kompetisi—termasuk kekalahan 2-1 dari Chelsea di Stamford Bridge—Rooney menyebut superstar Mesir itu terlihat "agak kebingungan" dan gagal memberikan kontribusi yang memadai saat gol-golnya macet.
Baca juga: Chelsea Bungkam Liverpool 2-1 Lewat Gol Menit Akhir Estevao
"Ketika semuanya berjalan baik, Anda mencetak gol, dan memenangkan pertandingan, itu bagus dan tim akan memaklumi hal itu," ujar Rooney dalam acara The Wayne Rooney Show. "Namun, selama sepekan terakhir, saya akan mempertanyakan etos kerjanya."
Lubang Pertahanan yang Menganga
Inti dari kritik Rooney bersumber dari minimnya upaya defensif Salah, terutama selama pertandingan krusial melawan Chelsea.
Kekalahan itu terlihat karena sisi kanan Liverpool berulang kali dieksploitasi, yang berpuncak pada gol kemenangan The Blues di menit-menit akhir.
"Kami tahu dia tidak selalu turun dan bertahan sebanyak itu, tapi di pertandingan melawan Chelsea, full-back-nya [Conor Bradley] dihancurkan dan dia hanya menonton," kata Rooney. Bradley sendiri akhirnya ditarik keluar pada babak pertama.
Rooney menegaskan bahwa pendekatan pasif ini tidak boleh berlanjut, terutama saat Liverpool menghadapi kekalahan tiga kali berturut-turut untuk pertama kalinya di bawah pelatih Arne Slot dan kehilangan puncak klasemen usai disalip Arsenal. Ia bahkan mendesak para pemimpin tim untuk turun tangan.
"Dia tidak bertahan dan membantu, dan pemain seperti [Virgil] Van Dijk dan para pemimpin di ruang ganti seharusnya mengatakan kepadanya, 'kamu harus membantu',” tegasnya.
Masalah Seperti Ronaldo di MU
Awal musim Salah yang lesu—dengan hanya mencetak tiga gol dalam sepuluh penampilan di semua kompetisi—telah menyoroti peran istimewanya yang mengutamakan serangan.
Menariknya, peran istimewa ini pernah diakui sendiri oleh Salah musim lalu, di mana ia bangga karena "tidak dibebani tugas bertahan" agar bisa fokus menyerang. Kini, lawan-lawan Liverpool tampaknya berhasil menargetkan ruang kosong yang diciptakan oleh ketiadaan partisipasi Salah dalam bertahan.
Baca juga: Kritik Pedas Rooney Hantam Amorim di Tengah Krisis di Manchester United
Untuk mengatasi masalah ini, Rooney menyarankan agar pelatih Arne Slot mencontoh taktik yang pernah diterapkan Sir Alex Ferguson.
"Menurut saya, saat pemain mulai bertambah usia, Slot seharusnya melihatnya dan berpikir, 'Chelsea membunuh kami di sisi ini [kanan],'" kata Rooney.
"Pindahkan dia (Salah) ke tengah, dan mainkan [Florian] Wirtz di sana... Kami mengalami hal itu dengan Cristiano Ronaldo di Man United yang juga enggan turun membantu bertahan, jadi Fergie memindahkannya ke tengah, sehingga Anda tetap memiliki keseimbangan tim dan pekerjaan bertahan tetap dilakukan."
Jeda internasional datang pada waktu yang tepat bagi Liverpool. Slot memiliki waktu untuk merefleksi dan mengembalikan stabilitas taktis yang menurut Rooney telah hilang. Pertanyaan utamanya: Bisakah bintang Mesir ini terus memimpin tim untuk mempertahankan performa musim lalu dan gelar juara Premier League?