Kritik Pedas Rooney Hantam Amorim di Tengah Krisis di Manchester United

Wayne Rooney, pencetak gol terbanyak sepanjang masa Manchester United, telah melontarkan kritik pedas yang mengguncang klub.
Ia dengan tegas menyatakan bahwa tim masa lalunya telah "kehilangan jiwanya" dan mengungkapkan keraguan besar terhadap kemampuan manajer Rúben Amorim untuk membalikkan keadaan setelah awal musim yang buruk.
Kehilangan DNA Kemenangan
Pernyataan Rooney, yang disampaikan melalui podcast-nya, The Wayne Rooney Show, muncul di tengah kekalahan memalukan dan performa tanpa arah yang membuat United terperosok ke papan bawah Premier League. Ini bukan lagi sekadar kritik terhadap hasil, ini adalah tuduhan mendalam terhadap identitas klub.
"Ini bukan Manchester United. Jiwa klub ini sudah hilang," tegas Rooney, seorang pria yang menghabiskan 13 tahun memenangkan trofi di bawah Sir Alex Ferguson.
Mantan kapten Inggris tersebut secara blak-blakan menyoroti atmosfer dan budaya yang ia rasakan telah terkikis. Baginya, masalah di Old Trafford jauh melampaui formasi atau taktik.
Baca juga: Rooney Sebut Ada yang Rusak dengan Manchester United
"Saya tidak melihat ada pemain yang berjuang, tidak ada karakter, tidak ada keinginan untuk menang. Saya bahkan tidak melihat sosok yang bisa jadi pembeda," ujar Rooney. "Tim ini butuh mesin baru, energi baru, sesuatu yang bisa menghidupkannya lagi."
Kritik ini menyasar langsung ke mentalitas para pemain yang menurutnya tidak lagi menunjukkan standar dan gairah yang diperlukan untuk mengenakan seragam klub sebesar United.
Keyakinan yang Memudar pada Amorim
Sorotan Rooney juga terfokus tajam pada Rúben Amorim. Manajer asal Portugal, yang ditunjuk pada November tahun lalu untuk menggantikan Erik ten Hag, awalnya diharapkan membawa metodologi baru yang segar, tetapi catatan kerjanya sejauh ini justru memperburuk keadaan.
"Saya benar-benar berharap ia bisa membalikkan keadaan dan berhasil. Tetapi kalau Anda bilang 'Apakah kamu percaya dia akan begitu?' maka setelah semua yang saya lihat sejauh ini, jujur saja ya, saya tak yakin dengan itu," aku Rooney.
Angka-angka berbicara untuk diri mereka sendiri. Sejak Amorim mengambil alih, United mencatatkan salah satu rekor poin terburuk di liga dan baru-baru ini menderita kekalahan memalukan di Carabao Cup dari tim kasta bawah. Rooney, yang juga pernah mencoba peruntungan di dunia manajerial, menyadari tekanan yang dihadapi Amorim, tetapi ia bersikeras bahwa performa tim justru "semakin buruk."
Baca juga: Amorim Salahkan Diri Sendiri Atas Manchester United Kalah Lawan Man City
Tekanan Semakin Meningkat
Komentar Rooney menambahkan lapisan tekanan yang signifikan pada situasi yang sudah genting. Setelah finis di posisi ke-15 musim lalu—salah satu pencapaian terburuk dalam sejarah klub—dan awal musim 2025/2026 yang sama-sama suram, waktu Amorim di kursi panas Old Trafford terasa kian singkat.
Rooney juga menuntut kejelasan dari pemilik minoritas, Sir Jim Ratcliffe, dan tim INEOS-nya. "Para pemilik harus mengirimkan pesan yang jelas tentang arah klub ini. Saat ini, semua orang hanya duduk menunggu kehancuran," seru sang legenda.
United kini harus segera mencari solusi, karena jadwal berat menanti. Sambutan yang memudar dari para pendukung, ditambah dengan serangan terbuka dari ikon klub seperti Rooney, menjadikan krisis ini sebagai ujian besar bagi manajer dan manajemen klub. Pertanyaan besarnya bukan lagi apakah Amorim akan bertahan, tetapi berapa lama lagi klub akan menahan kehancuran ini sebelum mengambil tindakan drastis?