Kalah Lawan 10 Pemain Everton, Amorim Akui MU Jauh dari Kata Ideal
Era kepelatihan Ruben Amorim di Manchester United baru saja mencapai titik terendah yang menyakitkan. Menyusul kekalahan 0-1 memalukan dari Everton yang bermain dengan 10 pemain di Old Trafford, sang pelatih kepala asal Portugal itu melontarkan kritik keras, mengklaim bahwa timnya jauh dari level yang seharusnya untuk bersaing di papan atas Premier League.
Kekalahan pada hari Selasa (25/11) dini hari WIB tersebut mengakhiri rentetan lima pertandingan tak terkalahkan United dan membuat mereka terperosok di papan tengah, tertahan di posisi ke-10 klasemen. Yang membuat hasil ini semakin sulit diterima adalah kenyataan bahwa Everton harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-13 setelah Idrissa Gueye diusir keluar lapangan karena insiden aneh dengan rekan setimnya, Michael Keane.
Jauh dari Kata Ideal
Dalam konferensi persnya, Amorim tidak berusaha mencari alasan. Ia mengakui bahwa kekalahan tersebut merupakan hasil yang pantas, dan yang lebih mengkhawatirkan adalah cara timnya bermain.
“Saya sangat frustrasi dengan cara kami bermain, terutama di kandang sendiri, terutama memahami apa yang terjadi pekan ini, dengan klub-klub lain, dan melihat klasemen. Saya merasakan semuanya dari cara kami bermain, terutama di menit pertama pertandingan. Sungguh, sangat frustrasi,” katanya.
“Kami jauh dari kata ideal, bahkan belum mendekati, titik di mana kami seharusnya berjuang untuk posisi terbaik di liga, kami masih punya banyak hal yang harus dilakukan dan kami harus sempurna untuk memenangkan pertandingan, dan kami tidak sempurna hari ini."
Baca juga: Tragedi Old Trafford: MU Tumbang 0-1 dari 10 Pemain Everton
Amorim menekankan bahwa timnya tidak menunjukkan intensitas yang dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan, bahkan sebelum Everton kehilangan satu pemain.
"Frustrasi dan kekecewaan atas cara kami bermain. Saya pikir mereka tim yang lebih baik dengan 11 pemain, mereka bertahan dengan sangat baik dengan 10 pemain selama 70 menit. Jadi, saya pikir kami pantas kalah, kami tidak bermain bagus, kami tidak bermain dengan intensitas yang tepat, dan itu saja,” tambahnya.
Gagal Memanfaatkan Keunggulan Jumlah Pemain
Inti dari kekecewaan Amorim terletak pada ketidakmampuan anak buahnya untuk mengendalikan permainan setelah Gueye diusir keluar lapangan karena menampar rekan setimnya, Michael Keane.
Gol tunggal yang dicetak oleh Kiernan Dewsbury-Hall pada menit ke-29 justru datang 16 menit setelah Everton bermain dengan 10 orang, menunjukkan kegagalan taktis dan mentalitas para pemain United.
“Jika kami tidak berada di posisi itu, kami tidak akan memenangkan pertandingan, dan itu terjadi hari ini. Mereka bermain lebih baik dari kami dengan 11 pemain. Mereka bertahan dengan baik dan kesulitan dengan 10 pemain. Selamat untuk mereka,” ujar Amorim.
Baca juga: Suka Pemainnya Bertengkar, Moyes Tanggapi Kartu Merah Gueye di Old Trafford
Kekalahan ini menghentikan rentetan lima pertandingan tak terkalahkan United dan membuat mereka tertahan di papan tengah. Amorim kini dihadapkan pada tugas yang berat untuk menyuntikkan mentalitas pemenang yang konsisten ke dalam skuad yang masih dinilai inkonsisten. Kegagalan menaklukkan tim 10 pemain di kandang sendiri adalah sebuah lonceng alarm keras yang tidak bisa diabaikan.
“Kita tidak bisa mengubah masa lalu. Kita tidak bisa menangis sekarang dan memikirkan masa lalu. Kita perlu mempersiapkan diri, memperbaiki banyak hal. Yang terpenting adalah akhirnya memahami bahwa kita perlu memainkan setiap pertandingan dengan intensitas tinggi untuk memenangkan pertandingan,” tutupnya.