Debut Ruben Amorim Tidak Berjalan Mulus di Man United

Debut Ruben
Amorim sebagai pelatih Manchester United dimulai dengan hasil
imbang 1-1 melawan Ipswich Town. Dalam pertandingan yang diwarnai momen
gemilang Marcus Rashford, yang mencetak gol pembuka, performa tim secara
keseluruhan menunjukkan bahwa Amorim masih memiliki banyak pekerjaan rumah.
Dengan formasi 3-4-2-1 khasnya, Amorim mencoba memberikan struktur baru, tetapi
sejumlah masalah lama, seperti kurangnya kreativitas di lini tengah, kembali
menghambat langkah United.
Rashford Bersinar, Tapi Masalah Lini Belakang Masih Terulang
Rashford, yang menjadi ujung tombak serangan, mencetak gol
melalui kombinasi apik dengan Amad Diallo, tetapi hanya mencatatkan 13 sentuhan
sepanjang pertandingan. Ini menyoroti kurangnya suplai bola dari lini tengah
yang membuat Bruno Fernandes kesulitan menciptakan peluang. Meski menghadapi
salah satu tim dengan pertahanan terburuk di Liga Inggris, United justru
membiarkan Ipswich melepaskan 11 tembakan, enam di antaranya tepat sasaran.
Ketiadaan Luke Shaw di lini belakang terasa krusial. Sebagai
bek tengah sisi kiri dalam formasi tiga bek, kehadirannya dapat memberikan
stabilitas dan kemampuan mengatur permainan dari belakang. Amorim juga harus
segera menemukan solusi bagi lini pertahanan yang terlalu mudah ditembus,
terutama ketika menghadapi serangan balik cepat lawan.
Liam Delap, striker Ipswich, hampir mencetak gol kemenangan
jika bukan karena penampilan solid Andre Onana di bawah mistar. Pertahanan Manchester United terlihat belum cukup
solid dalam menerapkan gaya bertahan berbasis penguasaan bola yang diinginkan
Amorim.
Pilihan Lini Tengah Jadi Fokus
Performa Christian Eriksen dan Casemiro yang jauh di bawah
ekspektasi menjadi sorotan lain dalam pertandingan ini. Dengan jadwal padat
yang menanti, Amorim mungkin perlu memberi kesempatan lebih kepada Mason Mount
atau bahkan Manuel Ugarte untuk memberikan dimensi berbeda di lini tengah.
Kedua pemain ini diharapkan mampu mendukung transisi cepat yang menjadi salah
satu elemen kunci gaya bermain Amorim.
"Saya masih belajar tentang pemain-pemain ini dan butuh
waktu untuk menemukan kombinasi terbaik," kata Amorim seusai pertandingan.
Jadwal Padat Hambat Adaptasi
Amorim mengakui bahwa perubahan besar dalam gaya bermain
membutuhkan waktu, terutama dengan jadwal padat yang dihadapi United. Dengan
dua sesi latihan singkat sebelum pertandingan melawan Ipswich, Amorim belum
sempat menanamkan filosofi bermainnya secara maksimal.
“Kami akan menderita untuk sementara waktu. Banyak yang
harus diubah, dan itu tidak bisa selesai dalam semalam,” tambahnya. Dengan
pertandingan Liga Europa melawan Bodo/Glimt di depan mata, Amorim memiliki
kesempatan lain untuk mengevaluasi timnya dalam situasi yang lebih terkendali.