Rentetan kemenangan Manchester City di Premier League musim 2025/26 akhirnya terhenti dengan keras di Villa Park. Dalam sebuah pertandingan yang mendebarkan dan penuh taktik, Aston Villa di bawah asuhan Unai Emery berhasil mencuri kemenangan 1-0 atas sang raksasa, berkat gol sensasional dari bek sayap mereka, Matty Cash.

Kekalahan ini bukan hanya menghentikan laju tak terkalahkan The Citizens sejak akhir Agustus, tetapi juga membuat mereka terpeleset ke posisi kelima klasemen, terpaut enam poin dari pemuncak klasemen, Arsenal, yang meraih kemenangan di hari yang sama.

Skema Brilian dan Tendangan Mematikan

Pertandingan di Villa Park berjalan sesuai skenario yang diinginkan Unai Emery: pertahanan yang solid, disiplin tinggi, dan serangan balik yang mematikan. 

City, yang tampil tanpa gelandang jangkar andalan mereka, Rodri, kesulitan menembus blok pertahanan lima pemain belakang Villa.

Baca juga: Emery Tidak Terkejut dengan Kekalahan Villa Lawan Go Ahead Eagles

Gol pemecah kebuntuan datang pada menit ke-19, dan ia lahir dari sebuah skema bola mati yang dilatih dengan cermat. 

Alih-alih mengirim umpan silang langsung, tendangan sudut rendah Lucas Digne diarahkan ke Emiliano Buendia, yang kemudian menyajikan bola kepada Matty Cash yang berdiri bebas di luar kotak penalti.

Bek kanan internasional Polandia itu mengontrol bola sejenak, mengecoh Bernardo Silva, dan melepaskan tembakan kaki kiri melengkung yang keras. 

Bola melesat melewati penjaga gawang City, Gianluigi Donnarumma, dan bersarang di sudut bawah gawang. Sebuah gol yang layak untuk memenangkan pertandingan sekelas ini.

Haaland Tumpul, Benteng Villa Tak Tertembus

Reaksi City datang cepat. Hanya berselang dua menit, Erling Haaland—yang gagal mencetak gol untuk pertama kalinya dalam 12 penampilan beruntun di semua kompetisi—berada dalam situasi satu lawan satu dengan Emiliano Martinez, namun kiper Argentina itu tampil sigap dan berhasil menutup ruang tembak.

Sepanjang sisa pertandingan, City mendominasi penguasaan bola (mencatatkan 18 tembakan berbanding 9 milik Villa), namun pertahanan Villa yang dikomandoi Pau Torres dan Ezri Konsa menunjukkan kelas dalam bertahan. 

Mereka melakukan blok demi blok, dengan Torres secara khusus melakukan sapuan krusial dari garis gawang yang menggagalkan peluang Savinho di babak kedua.

Pep Guardiola mencoba menyuntikkan energi dengan memasukkan Jeremy Doku dan Nico Gonzalez, tetapi bahkan permainan apik dari Phil Foden, yang menjadi motor utama di lini tengah, tak cukup untuk membuka kunci pertahanan The Villans.

Di menit-menit akhir, City sempat merayakan gol ketika Haaland menyambut umpan silang Omar Marmoush, namun kegembiraan itu langsung sirna setelah wasit menganulirnya karena Marmoush sudah terlebih dahulu berada dalam posisi offside.

Baca juga: Guardiola Pede dengan Peluang Man City Rebut Gelar Premier League

Absennya Rodri dan Kedewasaan Villa

Kekalahan ini menyoroti betapa pentingnya peran Rodri dalam sistem Guardiola. Tanpa sang jangkar Spanyol, lini tengah City terlihat kurang terorganisir, dan transisi pertahanan mereka rentan terhadap serangan balik Villa yang cepat.

Sementara itu, Unai Emery pantas mendapatkan pujian tertinggi. Timnya bukan hanya bertahan, tetapi juga menunjukkan mentalitas pemenang. Kemenangan ini adalah yang ketiga beruntun bagi Villa di kandang atas City dan empat laga tak terkalahkan, sebuah pencapaian yang menggarisbawahi bahwa Villa Park telah menjadi benteng yang mengerikan bagi juara bertahan.

Dengan kekalahan ini, perburuan gelar Premier League kian memanas. City kini harus meninjau kembali strategi mereka, sementara Aston Villa—yang naik ke posisi kedelapan—mengirimkan pesan tegas kepada seluruh liga: mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan musim ini.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!