Kapten Liverpool, Virgil van Dijk, telah menyuarakan pesan untuk tidak panik di tengah gejolak yang mulai melanda Merseyside, setelah The Reds menelan kekalahan beruntun.

Kekalahan 1-0 dari Galatasaray di Liga Champions, yang diputuskan oleh penalti Victor Osimhen di babak pertama, datang hanya beberapa hari setelah rekor kemenangan 100% mereka di Premier League dipatahkan oleh Crystal Palace. Hasil ini sontak memunculkan pertanyaan tentang keseimbangan dan daya tahan skuad yang baru saja dibangun kembali.

Tak Perlu Panik

Namun, bek sentral Belanda yang tak pernah panik itu bersikeras bahwa dua kekalahan beruntun ini, meskipun terasa pahit, bukanlah alasan untuk panik.

Baca juga: Penalti Osimhen Bawa Galatasaray Bungkam Liverpool 1-0

Dalam suasana suram usai laga di Istanbul, di mana Liverpool juga harus kehilangan kiper andalan Alisson Becker dan penyerang Hugo Ekitiké karena cedera, Van Dijk menegaskan bahwa tim harus tetap bersatu.

“Kami menjalani tahun yang fantastis tahun lalu dan kami mengawali tahun ini dengan baik dalam hal perolehan poin,” kata Van Dijk.

“Kami memiliki banyak momen bagus dalam pertandingan yang telah kami mainkan sejauh ini, tetapi tentu saja kalah dua kali berturut-turut rasanya tidak menyenangkan. Saya benci kekalahan. Seharusnya tidak ada kepanikan, tetapi perbaikan perlu dilakukan.”

Ia mengakui bahwa penampilan melawan Galatasaray, meskipun lebih baik dari 'performa buruk' mereka saat melawan Palace akhir pekan lalu, masih belum mencapai standar yang diharapkan.

"Ada momen-momen di mana kami membuat keputusan yang salah, lalu mereka melakukan serangan balik dan menjadi berbahaya. Itu bagian yang membuat frustrasi," jelasnya, menunjuk pada kesalahan-kesalahan yang ceroboh. "Kami harus mengkonversi peluang, tidak memberikan penalti, dan tidak membuat kesalahan bodoh sesekali. Itu jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tapi ini adalah sebuah proses."

Harus Kuat Mental

Kekalahan ini menyoroti tantangan yang dihadapi Arne Slot yang sedang berusaha mengintegrasikan rekrutan-rekrutan besar—termasuk Florian Wirtz, Alexander Isak, dan Ekitiké—ke dalam sistem baru, sembari mempertahankan otoritas dan kontrol yang menjadi ciri khas tim pemenang gelar musim lalu.

Baca juga: Lini Belakang Mudah Bobol, Slot Tak Salahkan Bek Sayap Liverpool

Van Dijk, sebagai kapten, memikul tanggung jawab untuk menjaga moral tim. "Saya sangat percaya diri. Kami harus terus bekerja dan tetap bersatu. Di dunia luar, Anda tidak mendapat waktu (untuk beradaptasi), jadi Anda harus kuat secara mental," tambahnya.

Dengan cedera Alisson yang dipastikan absen melawan Chelsea akhir pekan ini, dan Ekitiké yang diragukan tampil, tantangan bagi Slot semakin berat. Pesan Van Dijk jelas: krisis bukanlah kata yang tepat, tetapi stagnasi akan menjadi bencana.

Kini, fokus akan beralih ke Stamford Bridge, di mana ketenangan sang kapten akan diuji saat Liverpool berupaya keras untuk kembali ke jalur kemenangan dan membuktikan bahwa dua blip ini hanyalah bagian normal dari sebuah proses transisi, bukan awal dari sebuah kemerosotan.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!