Manajer Paris Saint-Germain, Luis Enrique, menyatakan bahwa nafsu klub untuk meraih kesuksesan tetap tak terpuaskan, bahkan setelah kemenangan telak 7-2 atas Bayer Leverkusen dalam laga UEFA Champions League yang penuh drama pada Selasa malam.

Sang juara bertahan Eropa berhasil memuncaki klasemen fase liga berkat penampilan menyerang yang tanpa ampun di BayArena. Hal ini membuat pelatih asal Spanyol tersebut memuji mentalitas dan ketajaman skuadnya, seraya menegaskan target untuk mengulang kembali perolehan gelar bersejarah musim lalu.

"Sulit untuk melihat tim yang ingin memenangkan segalanya," ujar Luis Enrique dalam konferensi pers pasca-pertandingan. "Kami melakukannya tahun lalu, dan kami akan mencoba melakukannya lagi. Tujuan kami nyata dan mungkin."

Hujan Gol, Penalti, dan Kartu Merah

Pertandingan sembilan gol ini jauh dari kata biasa, ditandai dengan banjir gol, dua penalti, dan kartu merah untuk kedua tim di babak pertama yang liar. 

Namun, PSG menunjukkan sisi buas mereka, terutama setelah kedua tim bermain dengan sepuluh pemain.

Baca juga: Amukan Juara Bertahan, PSG Bantai Leverkusen 7-2 dalam Pesta Gol Penuh Drama

Setelah sempat dihukum penalti yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1, raksasa Paris ini langsung tancap gas, mencetak tiga gol hanya dalam waktu lima menit menjelang jeda, termasuk dua gol cepat dari penyerang muda luar biasa, Désiré Doué.

"Itu adalah pertandingan yang sedikit aneh karena kami kebobolan gol, penalti, dan juga ada pemain yang dikeluarkan," komentar Luis Enrique. "Tetapi saya pikir para pemain bermain dengan sangat baik, dengan ambisi. Sungguh menyenangkan melihat tim ini bermain sepak bola."

Tetapkan Target Tinggi

Kemenangan ini bukan hanya meyakinkan, tetapi juga bersejarah, menandai pertama kalinya PSG mencetak tujuh gol dalam pertandingan tandang kompetisi Eropa. 

Laga ini juga menjadi penanda kembalinya peraih Ballon d'Or, Ousmane Dembélé, yang masuk sebagai pemain pengganti dan langsung mencetak gol, sebuah komitmen yang dipuji oleh sang pelatih.

Dengan tambahan gol-gol dari Willian Pacho, Khvicha Kvaratskhelia, Nuno Mendes, Dembélé, dan Vitinha—yang menyempurnakan performa individunya dengan gol penutup—pesan dari ibu kota Prancis sangatlah jelas: sang juara telah kembali ke performa terbaik.

Baca juga: Tanpa Senjata Lengkap, Enrique Puji Skuad PSG usai Bekuk Barcelona

Kemenangan 7-2, yang juga menampilkan sebelas pemain inti termuda mereka sepanjang sejarah Liga Champions, merupakan peringatan keras bagi tim-tim di Eropa. 

Luis Enrique, yang selalu menuntut kesempurnaan, mengakui awal musim yang sulit tetapi bangga dengan cara timnya beradaptasi.

"Awal musim ini sangat aneh dan sangat sulit bagi kami. Kami berhasil melewati momen ini," katanya. "Kami memiliki kepercayaan diri dari tahun lalu. Ini akan sulit, karena ada empat atau lima tim dengan level yang sama. Tapi kami sangat menuntut dan kami ingin terus berada di jalur ini."

Sang pelatih Spanyol mengakhiri pernyataannya dengan kalimat yang akan bergema di seluruh Parc des Princes. "Trofi pertama selalu yang paling sulit untuk dimenangkan. Hari ini, di Paris, Anda tahu bahwa Anda bisa memenangkan Liga Champions bersama PSG."

Dengan rekor sempurna, tiga kemenangan dari tiga pertandingan, jalan menuju final kini terlihat sedikit kurang menakutkan bagi tim PSG yang bermain dengan kepercayaan diri dan ancaman serangan murni yang dituntut oleh pelatih ambisius mereka. Perburuan untuk meraih segalanya lagi telah resmi dimulai.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!