Kasper Schmeichel Bangga Celtic Bisa Tahan Imbang Atalanta dengan Skor Kacamata

Kiper Celtic Kasper Schmeichel bangga dengan rekan setimnya usai bisa menahan imbang Atalanta dengan skor kacamata pada pekan ketiga Champions League.
Celtic harus menghadapi Atalanta yang tampil dominan sebagai tuan rumah di Gewiss Stadium. La Dea memiliki 66 persen penguasaan bola, serta memiliki 22 tembakan berbanding empat tembakan dari Atalanta.
Selain itu, Atalanta juga memiliki 54 sentuhan di kotak penalti lawan, berbanding tujuh sentuhan dari skuad besutan Brendan Rodgers tersebut.
Namun Atalanta tidak mampu mengonversi dominasi tersebut menjadi gol. Schmeichel nyaris kebobolan ketika dari Mario Pasalic membentur tiang gawang.
Schmeichel melakukan penyelamatan gemilang untuk menghentikan sundulan Mateo Retegui. Celtic juga memiliki peluang lewat tembakan Alex Valle yang ditepis Marco Carnesecchi.
Total Schmeichel melakukan enam penyelamatan dan Celtic meraih hasil positif pada laga ini, setelah tim asal Skotlandia tersebut kalah memalukan 1-7 melawan Borussia Dortmund.
"Itu pertandingan yang sulit," kata kiper asal Denmark ini kepada TNT Sports. "Kami tahu itu akan menjadi pertandingan yang sulit, jadi kami tahu bahwa kami harus belajar dari pertandingan Dortmund dan kami harus bertahan sekuat tenaga, dan kami melakukannya.”
"Saya sangat bangga dengan para pemain. Saya pikir itu adalah penampilan bertahan yang luar biasa.”
"Saat kami menguasai bola, kami memang menciptakan beberapa peluang, tetapi akan selalu sulit menghadapi lawan - saya pikir mereka adalah tim dengan skor tertinggi di sepak bola Italia.”
"Jadi, datang ke sini dan mendapatkan satu poin, saya pikir itu poin yang bagus."
Dengan kemenangan ini, Celtic menduduki posisi ke-20 dengan empat poin dari tiga pertandingan pertama di Champions League. Sementara itu, Atalanta tiga tingkat di atasnya dengan lima poin.
Untuk meraih poin pada laga ini, Celtic mengedepankan lini pertahanan di kandang lawan. Hal ini dikeluhkan oleh pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini. Namun cara tersebut terbukti ampuh untuk meraih poin berharga.
"Jelas kami mengambil pendekatan yang sedikit lebih praktis dalam hal ini," kata Schmeichel. "Kami mengambil beberapa peluang lebih sedikit dalam membangun serangan karena sistem satu lawan satu mereka.”
"Kami mencoba memanfaatkannya, dan saya pikir itu berhasil beberapa kali.”
"Akan selalu sulit untuk bermain tandang di Eropa melawan sistem yang sangat agresif, tetapi saya pikir kami melakukannya dengan baik."
Pada partai Champions League selanjutnya, Celtic akan menjamu RB Leipzig dan Club Brugge, sebelum bertandang ke Dinamo Zagreb. Pada dua laga terakhir yang akan berlangsung pada Januari mendatang, Celtic akan menghadapi Young Boys dan pemuncak klasemen Aston Villa.