Di tengah gelombang kritik yang terus-menerus menghantam format baru Piala Dunia Antarklub 2025, Arsène Wenger, Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, pasang badan untuk membela turnamen tersebut. 

Mantan manajer Arsenal ini secara tegas menepis kecaman dari Jurgen Klopp, menyebut kompetisi yang diperluas ini sebagai "kompetisi yang fantastis" dan menekankan dukungan penuh dari klub, pemain, serta manajer yang berpartisipasi.

Pernyataan Wenger ini muncul pada Kamis (10/7), dalam sebuah briefing Kelompok Studi Teknis FIFA di New York, sebagai respons langsung terhadap komentar Klopp yang menyebut Piala Dunia Antarklub sebagai "ide terburuk yang pernah diterapkan dalam sepak bola."

Wenger vs Klopp Soal Piala Dunia Antarklub

Jurgen Klopp, yang baru saja mengakhiri masa jabatannya yang sukses di Liverpool, telah menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap kalender sepak bola yang semakin padat dan penambahan turnamen seperti Piala Dunia Antarklub yang diperluas. Kekhawatirannya berpusat pada kesejahteraan pemain dan risiko cedera akibat jadwal yang terlalu padat.

Namun, Arsène Wenger memiliki pandangan yang sangat berbeda. "Setiap orang berhak berpendapat, dan saya sama sekali tidak sependapat dengan Jürgen Klopp," ujar Wenger 

Wenger mengklaim bahwa jika survei dilakukan kepada semua klub yang berpartisipasi di turnamen ini, "Saya merasa Piala Dunia Antarklub, Piala Dunia Antarklub yang sebenarnya, memang dibutuhkan. Jika Anda mengajukan pertanyaan hari ini kepada semua klub yang hadir di kompetisi ini, saya yakin kami memiliki 100% jawaban dari orang-orang yang ingin melakukannya lagi. Jadi, pada dasarnya itulah jawaban terbaik."

Baca juga: Klopp Kecam Format Baru Piala Dunia Antarklub Sebagai yang Terburuk

Dukungan dari Klub dan Antusiasme Penggemar

Selain dukungan dari klub, Wenger juga menyoroti antusiasme penggemar yang melampaui ekspektasi. Pertanyaan yang menentukan adalah, apakah para penggemar menyukainya? Proyeksi jumlah penonton memang rendah, tetapi kenyataannya, jauh lebih tinggi. Jawabannya ada di sana," tambahnya.

Wenger juga mengakui adanya tantangan, seperti panasnya cuaca di beberapa pertandingan. Namun, ia menegaskan bahwa FIFA telah belajar banyak dari pengalaman ini dan akan menerapkan perbaikan, termasuk penggunaan cooling break yang lebih sering, penyiraman lapangan, dan kemungkinan penggunaan stadion beratap di Piala Dunia 2026.

"Cuaca panas di beberapa pertandingan memang menjadi masalah," aku Wenger. "Kami mencoba mengatasinya dengan mendinginkan lapangan dan menyiramnya saat jeda. Kami belajar banyak dari hal itu."

Langkah Maju Menuju Piala Dunia 2026

Piala Dunia Antarklub 2025 ini juga berfungsi sebagai ajang uji coba penting menjelang Piala Dunia FIFA 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Utara. Wenger optimis bahwa pelajaran yang didapat dari turnamen ini akan membantu FIFA menyelenggarakan turnamen yang lebih baik di masa depan, memastikan kualitas lapangan dan kondisi bermain yang optimal.

"Tentu saja tahun depan, akan ada lebih banyak stadion beratap karena kami harus mengikuti jadwal siaran TV. Kami sedang belajar untuk lebih siap menghadapi kondisi seperti ini," ujar Wenger.

Perdebatan antara Wenger dan Klopp mencerminkan dua sudut pandang yang berbeda dalam sepak bola modern: satu yang melihat potensi ekspansi dan pertumbuhan, dan yang lain yang mengkhawatirkan dampaknya pada pemain. Namun, bagi Wenger, keberhasilan Piala Dunia Antarklub yang baru ini adalah bukti bahwa visi FIFA untuk kompetisi global yang lebih besar sedang berjalan sesuai rencana.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!