Di setiap edisi Piala Dunia FIFA, sorotan tak hanya tertuju pada para pemain yang berjuang di lapangan, tetapi juga pada negara-negara yang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah. 

Menyelenggarakan turnamen akbar ini adalah sebuah kesempatan untuk menunjukkan budaya, inovasi, dan kecintaan pada sepak bola kepada dunia. Mari kita telusuri kembali sejarah yang gemilang ini, dari Uruguay hingga Amerika Utara.

Era Awal (1930-an)

1930 - Uruguay: Sebagai pemenang Olimpiade 1924 dan 1928, Uruguay menjadi tuan rumah perdana dan langsung merayakan gelar juara di kandang.

1934 - Italia: Tuan rumah yang dipimpin oleh Benito Mussolini ini berhasil memenangkan turnamen, sebuah kemenangan yang kontroversial namun bersejarah.

1938 - Prancis: Edisi terakhir sebelum Perang Dunia II, di mana Prancis menjadi tuan rumah, dan Italia kembali menjadi juara.

Baca juga: Tuan Rumah Piala Dunia 1998

Pasca Perang dan Era Kebangkitan (1950-1970)

1950 - Brasil: Turnamen yang kembali digelar setelah jeda 12 tahun. Final di Maracanã, dikenal sebagai 'Maracanazo', menjadi salah satu momen paling tragis dalam sejarah sepak bola Brasil yang kalah dari Uruguay di partai puncak.

1954 - Swiss: Negara kecil ini menjadi tuan rumah turnamen yang memecahkan rekor gol per pertandingan.

1958 - Swedia: Panggung bagi kemunculan Pelé, yang membawa Brasil meraih gelar pertama mereka.

1962 - Chili: Meskipun dilanda gempa bumi dahsyat, Chili tetap menjadi tuan rumah yang sukses.

1966 - Inggris: Tuan rumah menjadi juara setelah mengalahkan Jerman Barat dalam final yang kontroversial di Wembley.

1970 - Meksiko: Dianggap sebagai salah satu Piala Dunia terbaik, turnamen ini menampilkan tim Brasil yang legendaris.

Piala Dunia Modern (1974-1998)

1974 - Jerman Barat: Tuan rumah memenangkan final, mengalahkan tim Belanda yang revolusioner.

1978 - Argentina: Di tengah kekacauan politik, Argentina memenangkan gelar pertama mereka di kandang.

1982 - Spanyol: Edisi ini menampilkan format 24 tim untuk pertama kalinya.

1986 - Meksiko: Setelah Kolombia mundur, Meksiko menjadi negara pertama yang dua kali menjadi tuan rumah.

1990 - Italia: Edisi yang dikenal dengan pertahanan solid, di mana Jerman Barat meraih gelar ketiga mereka.

1994 - Amerika Serikat: Piala Dunia ini memecahkan rekor kehadiran penonton dan memperkenalkan sepak bola ke pasar Amerika yang baru.

1998 - Prancis: Prancis memenangkan gelar di kandang, mengakhiri kisah dongeng yang sempurna.

Abad ke-21 dan Masa Depan (2002-2026)

2002 - Korea Selatan & Jepang: Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di Asia dan oleh dua negara.

2006 - Jerman: Turnamen yang sangat sukses dan terorganisir, dikenang dengan atmosfernya yang meriah.

2010 - Afrika Selatan: Piala Dunia pertama di Benua Afrika, membawa semangat dan kegembiraan baru.

2014 - Brasil: Brasil kembali menjadi tuan rumah, namun perjalanan mereka berakhir dengan tragis di semifinal dengan kekalahan 1-7 melawan Jerman.

2018 - Rusia: Turnamen yang berkesan, menampilkan performa heroik dari Kroasia dan Prancis yang kembali menjadi juara.

2022 - Qatar: Edisi yang penuh kontroversi dan merupakan yang pertama diadakan di Timur Tengah pada akhir tahun.

Baca juga: Kenapa Italia Tidak Masuk Piala Dunia 2022

2026 - Amerika Serikat, Kanada, & Meksiko: Piala Dunia pertama dengan 48 tim dan diselenggarakan oleh tiga negara.

2030 – Spanyol, Portugal, Maroko + pertandingan pembuka di Uruguay, Argentina, Paraguay (dalam rangka 100 tahun Piala Dunia)

2034 – Arab Saudi

Tuan Rumah, Identitas, dan Dampaknya

Setiap negara tuan rumah menghadirkan warna tersendiri. Uruguay mencatat sejarah sebagai penyelenggara pertama dan sekaligus juara 1930. Inggris memanfaatkan turnamen 1966 untuk meraih gelar satu-satunya. Afrika Selatan 2010 dikenang lewat sorakan vuvuzela, sementara Qatar 2022 dikenang sebagai Piala Dunia musim dingin pertama.

Melihat daftar ini, jelas bahwa FIFA berusaha menjaga keberagaman tuan rumah, memperluas jangkauan sepak bola dari Eropa dan Amerika hingga ke Asia, Afrika, dan Timur Tengah.

Dengan deretan tuan rumah yang kian beragam, Piala Dunia terus berkembang menjadi lebih dari sekadar turnamen olahraga. Ia adalah pesta global yang mempertemukan budaya, inovasi, dan semangat persatuan. Dari Montevideo 1930 hingga Riyadh 2034, perjalanan panjang ini membuktikan bahwa sepak bola memang benar-benar permainan dunia.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!