Karier gemilang Luka Modric bersama Real Madrid telah mencapai penghujung. Sayangnya, perpisahan sang maestro Kroasia ini harus diwarnai dengan kekalahan telak 4-0 dari Paris Saint-Germain di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025

Namun, seperti yang ditegaskan oleh manajer Xabi Alonso, warisan Modric jauh melampaui hasil pahit di satu pertandingan terakhirnya.

Penghormatan dari Xabi Alonso untuk Modric

Malam di MetLife Stadium mungkin menjadi kenangan yang kurang menyenangkan bagi Modric dan seluruh tim Real Madrid. Kekalahan besar tersebut menutup babak panjang perjalanan Modric di ibu kota Spanyol, sebuah babak yang dipenuhi dengan trofi, momen magis, dan penampilan tak terlupakan. 

Meskipun hasil akhir pertandingan itu menyakitkan, Alonso dengan cepat menyoroti bahwa satu pertandingan tidak akan pernah mendefinisikan kontribusi luar biasa yang telah diberikan Modric selama bertahun-tahun.

Selain itu, musim terakhir Modric bersama Los Blancos juga tidak berakhir manis, di mana mereka gagal meraih gelar utama di domestik maupun Eropa.

"Ini bukan akhir yang diinginkan, ini akhir yang pahit, tetapi dia tidak akan dikenang karena pertandingan hari ini, melainkan karena pertandingan-pertandingan hebat lainnya," ujar Alonso yang pernah menjadi rekan setim Modric di Santiago Bernabeu.

"Dia legenda sepak bola dunia dan Real Madrid. Dia akan dikenang karena lebih banyak hal baik daripada 25 menit yang dia mainkan hari ini."

Baca juga: Alonso Janjikan Era Baru untuk Real Madrid Pasca Tersingkir di Piala Dunia Antarklub

Jejak Keabadian di Santiago Bernabéu

Meski tirai telah ditutup untuk karier bermainnya di Real Madrid, nama Luka Modric akan selalu terukir dalam sejarah klub. Ia akan dikenang bukan hanya karena trofi yang ia menangkan, tetapi juga karena keanggunan, dedikasi, dan profesionalisme yang selalu ia tunjukkan. 

Selama didatangkan Madrid dari Tottenham Hotspur pada 2012 dengan nilai transfer sekitar €35 juta, Modrić telah mencatatkan 597 penampilan dan mencetak 43 gol dan 95 asis untuk Real Madrid. 

Selama masa baktinya, ia membantu klub meraih 28 trofi, termasuk enam gelar Liga Champions dan empat gelar LaLiga, menjadikannya pemain dengan koleksi trofi terbanyak dalam sejarah klub. 

Prestasi individu Modrić juga mengesankan; ia memenangkan Ballon d'Or pada 2018, mematahkan dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo selama satu dekade. Penghargaan tersebut diraihnya setelah membawa Kroasia ke final Piala Dunia 2018 dan tampil gemilang bersama Real Madrid.

Perpisahan ini mungkin terasa pahit, namun warisan sang maestro Kroasia akan terus menginspirasi generasi pemain Real Madrid di masa mendatang.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!