AS Roma berhasil bangkit dari dua kekalahan beruntun yang menyakitkan di kandang sendiri dengan meraih kemenangan tandang yang sangat berharga di markas Sassuolo, Minggu (26/10). Gol tunggal dari sang maestro, Paulo Dybala, pada babak pertama sudah cukup bagi Giallorossi untuk mencuri tiga poin penuh di Stadion Mapei, mengamankan kemenangan tipis 1-0 dalam lanjutan Serie A 2025-26.

Kemenangan ini terasa sangat krusial bagi pelatih Gian Piero Gasperini dan pasukannya, yang sebelumnya menelan dua kekalahan di semua kompetisi, termasuk kekalahan dari Inter Milan di liga. Hasil ini mengangkat moral tim secara signifikan dan menempatkan Roma di posisi kedua klasemen sementara, menempel ketat pemuncak klasemen, Napoli, dengan perolehan poin yang sama (18 poin).

Dybala Menjadi Pembeda

Sassuolo, yang diperkuat bek tim nasional Indonesia Jay Idzes dan dilatih Fabio Grosso, sebenarnya memulai pertandingan dengan agresif, mencoba memanfaatkan dukungan publik tuan rumah. 

Mereka menciptakan peluang emas pada awal laga, namun pertahanan Roma, yang tampil disiplin, berhasil meredam tekanan tersebut.

Baca juga: Inter Milan Rebut Puncak Klasemen Serie A usai Menang 1-0 di Kandang Roma

Justru Roma yang membuka keunggulan di menit ke-16. Berawal dari skema serangan yang rapi, Bryan Cristante berhasil merangsek maju dan melepaskan tembakan keras. 

Kiper Sassuolo, Arijanet Murić, mampu menepis bola, tetapi pantulan bola justru mengarah tepat ke jalur lari Paulo Dybala. Tanpa ragu, La Joya—julukan Dybala—menyambut bola muntah tersebut dengan sepakan terarah yang tak mampu dijangkau lagi, mengubah skor menjadi 1-0.

Gol tersebut menjadi yang pertama bagi Dybala di Serie A musim ini, sebuah pemecah kebuntuan yang diharapkan mampu mengembalikan ketajaman lini depan Roma.

Pertahanan Solid Menjadi Kunci

Sepanjang sisa pertandingan, Sassuolo terus berusaha mencari gol penyeimbang, terutama di babak kedua. Mereka mengandalkan pergerakan pemain seperti Domenico Berardi dan Andrea Pinamonti, tetapi skema tiga bek Roma yang dikawal Gianluca Mancini tampil sangat tangguh.

Meskipun Roma mendominasi penguasaan bola (59%), mereka kesulitan untuk menggandakan keunggulan. Peluang terbaik untuk Roma datang dari pemain pengganti, Lorenzo Pellegrini, yang melepaskan tembakan keras dari jarak dekat, namun sayangnya hanya membentur tiang gawang.

Di sisi lain, Sassuolo semakin frustrasi. Bek tengah mereka, Jay Idzes, yang bermain penuh selama 90 menit, menunjukkan performa defensif yang solid dengan beberapa kali sapuan penting. 

Namun, semua upaya serangan Sassuolo, termasuk beberapa tembakan dari jarak jauh dan peluang yang diciptakan Pinamonti, tidak ada yang benar-benar mampu menaklukkan kiper Roma, Mile Svilar.

Baca juga: Mkhitaryan Ungkap Krisis Finansial Inter Tunda Kepindahan dari Roma

Roma Amankan Tiga Angka

Hingga peluit panjang berbunyi, skor 1-0 untuk keunggulan tim tamu tetap tidak berubah. 

Kemenangan tandang ini membuktikan ketahanan dan mentalitas baja yang dimiliki Roma, sekaligus menegaskan bahwa mereka adalah penantang serius gelar Scudetto musim ini, meskipun lini serang mereka masih dianggap kurang klinis dengan hanya mencetak delapan gol dari delapan pertandingan liga.

Roma kini duduk di posisi kedua dengan 18 poin, sejajar dengan juara bertahan Napoli yang sehari sebelumnya berhasil meraih kemenangan penting 3-1 atas Inter Milan. Adapun Sassuolo berada di posisi ke-13 dengan 10 angka.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!