Meskipun berada dalam performa menakutkan dengan mencatat tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi, pelatih kepala Inter Milan, Cristian Chivu, secara mengejutkan meredam euforia. Ia bersikeras bahwa momentum yang mengesankan itu sama sekali tidak relevan menjelang bentrokan Serie A hari Sabtu melawan juara bertahan Napoli di Stadio Diego Armando Maradona.

Chivu, yang telah berhasil membangun kembali mentalitas dan hasil positif di Appiano Gentile, menolak keras gagasan bahwa rekor kemenangan terbaru timnya akan memberikan keuntungan psikologis di Naples, menekankan perlunya fokus yang setara pada setiap pertandingan.

Memadamkan Api Euforia

Sejak mengarungi masa sulit pasca-jeda internasional, Inter telah mengumpulkan rentetan kemenangan yang luar biasa, membangun kembali kredibilitas mereka sebagai pesaing Scudetto. Namun, bagi Chivu, sejarah baru-baru ini tidak berarti apa-apa ketika peluit dibunyikan di markas Partenopei.

"Apa yang telah terjadi sebelumnya tidak ada hubungannya dengan itu [pertandingan ini]," kata Chivu saat konferensi pers hari Jumat. "Kami bermain melawan juara Italia, dan ambisi mereka masih sangat tinggi. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit dan semua orang ingin membawa pulang hasil."

Baca juga: Catat Rekor Sempurna, Inter Menang Telak 4-0 atas Union SG

Mantan bek legendaris itu menegaskan bahwa pendekatannya sebagai pelatih tetap sama, terlepas dari keunggulan atau performa lawan. Ia mengajarkan bahwa konsistensi mental adalah kunci untuk memenangkan gelar, bukan sekadar rentetan hasil yang baik.

"Pengalaman saya mengajarkan bahwa setiap pertandingan harus diperlakukan sama," tegasnya. 

"Anda tidak bisa membedakan antara pertandingan. Anda tidak bisa menganggap diri Anda lebih baik dari lawan, jika tidak, Anda tidak akan memenangkan gelar atau trofi."

Tak Bergantung dengan Momentum

Filosofi Chivu menyoroti pergeseran dari ketergantungan pada momentum emosional—yang sangat dihargai di Serie A—menuju keunggulan persiapan yang tenang dan konsisten. 

Pendekatan ini diperkuat oleh keputusannya yang tidak biasa untuk memberikan hari istirahat tambahan kepada para pemainnya minggu ini, sebuah langkah yang juga didorong oleh kepercayaan pada 'profesionalisme dan tanggung jawab' skuad.

Dengan kata lain, Chivu ingin timnya mengandalkan kualitas, kejernihan, dan persiapan taktis mereka, bukan hanya perasaan soal momentum positif. Bagi sang pelatih, bahaya terbesar adalah jika timnya memasuki Maradona dengan rasa superioritas yang salah hanya karena mereka sedang dalam performa terbaik.

"Segala sesuatu harus diperlakukan secara setara. Anda membutuhkan rasa hormat untuk diri sendiri, untuk rekan tim Anda, dan lawan Anda. Maka, segalanya menjadi sederhana," tambah Chivu.

Baca juga: Masuki Jadwal Krusial, Chivu Tegaskan Inter Akan Berpikir Panjang

Ujian Berat Inter

Kedua tim – dan Roma – memiliki poin yang sama, yaitu di posisi kedua dan ketiga klasemen liga. Mereka tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen, Milan, sebelum pertandingan akhir pekan dimulai.

Pertandingan di Naples akhir pekan ini bukan hanya pertarungan tiga poin; ini adalah ujian integritas filosofis Inter di bawah Chivu.

Apakah Inter mampu mengabaikan kebisingan dari tujuh kemenangan terakhir mereka—dan juga keributan yang pasti akan datang dari Stadio Maradona—untuk fokus pada fundamental pertandingan tunggal? 

Jika mereka bisa, ini akan menjadi bukti bahwa Chivu telah berhasil menanamkan budaya baru di mana mentalitas profesional mengalahkan semua faktor lainnya, dan bahwa performa puncak timnya didasarkan pada fondasi yang jauh lebih kokoh daripada sekadar laju kemenangan sementara.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!