Juventus berhasil mengklaim tiga poin krusial dalam pertandingan tandang yang penuh ketegangan, menaklukkan Cremonese dengan skor tipis 2-1 pada Minggu (2/11). 

Kemenangan ini menandai debut manis bagi pelatih baru Luciano Spalletti, yang baru saja mengambil alih kursi panas di Turin dan segera memberikan sentuhan taktisnya, meskipun harus menghadapi perlawanan sengit hingga menit akhir dari tim tuan rumah yang gigih.

Hanya 48 jam setelah penunjukannya, Spalletti langsung melakukan eksperimen berani, menempatkan gelandang Teun Koopmeiners sebagai bek tengah dalam formasi tiga bek yang disesuaikan. Namun, yang paling mencolok adalah respon instan dari para pemainnya.

Gol Ulang Tahun dan Dominasi Awal

Babak pertama tak butuh waktu lama untuk memanas. Laga baru berjalan 85 detik ketika Juventus memimpin. Sebuah pergerakan cepat di area penalti Cremonese berakhir dengan bola liar yang jatuh sempurna ke kaki Filip Kostić di tiang jauh. 

Pemain sayap Serbia itu—yang kebetulan merayakan ulang tahun ke-33—menyambutnya dengan sepakan keras yang menaklukkan kiper Cremonese, Emil Audero, dan memastikan Bianconeri memimpin cepat 1-0.

Baca juga: Spalletti Ungkap Alasan Terima Pinangan Juventus dan Targetkan Raih Scudetto

Gol kilat tersebut menjadi katalisator bagi Juventus, yang mendominasi penguasaan bola dan menciptakan peluang-peluang berbahaya. 

Dušan Vlahović dan Manuel Locatelli secara bergantian menguji Audero, yang tampil gemilang di bawah mistar. 

Sebuah tembakan Locatelli bahkan harus ditepis Audero ke tiang gawang pada menit ke-26. Di sisi lain, Cremonese, yang diperkuat striker veteran Jamie Vardy, lebih banyak mengandalkan serangan balik cepat yang mampu diredam oleh lini belakang Juve.

Cambiaso AMankan Poin, Vardy Menebar Teror

Memasuki babak kedua, Cremonese tampil lebih agresif, mencoba memanfaatkan dukungan suporter di Stadio Giovanni Zini. Namun, justru Juventus yang berhasil menggandakan keunggulan di tengah tekanan.

Pada menit ke-68, serangan balik yang terstruktur apik diakhiri oleh umpan silang mendatar dari Francisco Conceição di sisi kanan. 

Setelah terjadi kemelut, bola muntah disambut oleh Andrea Cambiaso yang berada di dalam kotak penalti. Pemain serba bisa itu melesakkan tembakan keras yang memantul di bawah mistar sebelum masuk, memberikan keunggulan dua gol yang terasa aman bagi tim tamu.

Baca juga: Lalui Masa-Masa Suram, Vlahovic Minta Juventus untuk Ngaca

Namun, pertandingan belum berakhir. Kepercayaan diri yang didapat dari gol kedua Juventus membuat mereka sedikit mengendur, dan Cremonese memanfaatkan kelengahan tersebut. 

Pada menit ke-83, sebuah umpan panjang berhasil diterima oleh Jamie Vardy. Pemain Inggris itu menunjukkan naluri predatornya, memenangkan duel fisik melawan bek Federico Gatti dan menyelesaikannya dengan tendangan mendatar melewati kiper Michele Di Gregorio untuk memperkecil ketertinggalan.

Gol Vardy menciptakan tujuh menit akhir yang mendebarkan. Cremonese melancarkan serangan bertubi-tubi untuk mencari gol penyama kedudukan. Namun, pengalaman dan pertahanan terorganisir yang diterapkan Spalletti, yang segera merespon dengan pergantian pemain defensif, berhasil menahan gelombang serangan terakhir.

Kemenangan tipis ini membawa Juventus mengakhiri periode tanpa kemenangan tandang yang buruk dan naik ke peringkat kelima Serie A. Sementara Cremonese tertahan di posisi kesembilan.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!