Como Raih Kemenangan Pertama di Serie A, Cesc Fabregas Bahagia

Cesc Fabregas mengaku bahagia usai meraih kemenangan pertama di Serie A sebagai pelatih Como dengan skor 3-2 atas Atalanta, Rabu (25/9) dini hari WIB.
Bermain sebagai tim tamu di Gewiss Stadium, Como tertinggal lebih dulu lewat gol cantik Davide Zappacosta pada menit ke-18. Namun tiga gol Gabriel Strefezza, Alieu Fadera, dan gol bunuh diri Sead Kolasinac dalam waktu 12 menit di babak kedua berhasil membalikkan kedudukan.
Ademola Lookman lalu memangkas jarak pada menit ke-90+9 untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 3-2.
Hasil ini menjadi kemenangan pertama bagi Como di Serie A, sejak terakhir kali berlaga di divisi teratas pada musim 2002-03 lalu.
"Kami bermain bagus, kami menciptakan banyak peluang dan kami berhasil menekan mereka," kata Fabregas kepada DAZN, dikutip dari Football Italia.
"Kami mempersiapkan pertandingan dengan harapan dapat mengalahkan salah satu tim terbaik di Eropa. Mereka adalah tim Liga Champions.”
"Saya memiliki keyakinan, dan hari ini saya semakin merasakannya. Ketika Anda datang ke sini dan tampil seperti itu, itu sangat bagus dan memberi Anda banyak kepercayaan diri."
Sebagai tim promosi, Como berhasil meraih dua poin dari dua kali imbang melawan Cagliari dan Bologna, sementara mereka kalah melawan Juventus dan Udinese.
Di sisi lain, Atalanta yang musim lalu menempati posisi keempat dan meraih gelar Europa League, tampil angin-anginan pada awal musim ini. Tim asuhan Gian Piero Gasperini tersebut tiga kali kalah dan dua kali menang dalam lima laga pertama musim 2024-25.
Fabregas dengan hasil tersebut. Setelah imbang atas Bologna yang musim ini berlaga di Champions League, Como akhirnya berhasil menang atas tim kuat lainnya. Pelatih asal Spanyol tersebut menyebut Atalanta sebagai salah satu tim terkuat di Eropa.
"Saya senang dengan semuanya,” ungkap eks pemain Arsenal dan Barcelona tersebut.
“Kami pantas mendapatkan yang lebih. Kami berlatih taktik dan teknik, tetapi saya meminta para pemain, lebih dari segalanya, untuk memiliki kepribadian.”
“Saya turut merasakan apa yang mereka rasakan karena hasilnya belum terlihat, meskipun kami sudah berusaha sebaik mungkin."
Pelatih berusia 37 tahun itu lalu menjelaskan soal bagaimana timnya bisa membungkam perlawanan dari Atalanta.
“Kami menyulitkan Kolasinac dengan Strefezza dan di sisi lain melalui pergerakan Alberto Moreno. Mereka bermain satu lawan satu, tetapi kesulitan dengan dribel kami. Kami bermain vertikal untuk mencoba memanfaatkan kedalaman,” jelasnya.
“Kami bermain dengan baik dalam permainan. Kami semua bekerja sama dengan baik. Ini baru permulaan.”
Dengan kemenangan ini, Como naik ke posisi 15 dengan lima angka. Sementara Atalanta berada di posisi 12 dengan enam poin.