Postecoglou Dipecat Nottingham Forest Beberapa Menit Usai Dibekuk Chelsea

Dalam sebuah keputusan yang mencengangkan, bahkan menurut standar Premier League yang terkenal kejam, Nottingham Forest telah memberhentikan pelatih kepala mereka, Ange Postecoglou, hanya 18 menit setelah peluit akhir berbunyi dalam kekalahan 0-3 dari Chelsea di City Ground pada hari Sabtu (19/10).
Postecoglou, yang baru menjabat selama 39 hari, kini secara tragis memegang rekor yang tak diinginkan sebagai manajer permanen dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Premier League.
Ironi Pergantian Cepat
Kepergian Postecoglou hanya memperburuk reputasi Forest sebagai klub yang minim kesabaran, sekaligus menyoroti ironi dari penunjukannya sendiri. Pelatih asal Australia ini sejatinya didatangkan ke City Ground pada 9 September, hanya beberapa jam setelah pendahulunya, Nuno Espírito Santo, dipecat.
Nuno, yang baru pada musim lalu membawa Forest kembali ke pentas Eropa—sebuah pencapaian bersejarah—diberhentikan di awal musim menyusul keretakan hubungan yang dilaporkan memburuk dengan pemilik klub, Evangelos Marinakis. Forest kala itu mengambil risiko dengan mengganti Nuno yang pragmatis dengan Postecoglou yang menganut filosofi menyerang total, yang dijuluki "Angeball". Postecoglou, yang baru musim lalu membawa Tottenham Hotspur menjuarai Liga Europa, dilihat sebagai sosok yang mampu mengakhiri dahaga gelar Forest.
Baca juga: Tanpa Kemenangan di Tujuh Laga, Postecoglou Menolak Menyerah di Forest
Namun, Postecoglou gagal menciptakan dampak yang diharapkan. Warisan mantan bos Tottenham Hotspur ini dipastikan berakhir dengan kehampaan total di East Midlands. Kekalahan telak dari The Blues menjadi puncak dari delapan pertandingan tanpa kemenangan di semua kompetisi di bawah Postecoglou, yang hanya mampu meraih dua hasil imbang dan menelan enam kekalahan. Serangkaian hasil buruk ini membuat Forest terperosok ke zona bahaya, bertengger hanya satu poin di atas zona degradasi.
Kekalahan Penentu di City Ground
Pertandingan melawan Chelsea, yang awalnya diharapkan menjadi titik balik, justru menjadi hukuman mati. Setelah babak pertama yang ketat, tiga gol cepat di babak kedua dari Josh Acheampong, Pedro Neto, dan Reece James mengakhiri perlawanan Forest.
Ketidaksabaran pemilik klub, Evangelos Marinakis, dilaporkan mencapai puncaknya. Marinakis, yang hadir di City Ground, terlihat meninggalkan kursinya di tribun direksi tidak lama setelah gol kedua Chelsea bersarang. Keputusan ekstrem untuk memecat pelatih Australia itu diambil dengan kecepatan yang hampir instan.
Dalam sebuah pernyataan klub yang ringkas – dan ironisnya, hanya terdiri dari 39 kata – Forest mengonfirmasi kepergian Postecoglou.
“Nottingham Forest Football Club dapat mengonfirmasi bahwa setelah serangkaian hasil dan penampilan yang mengecewakan, Ange Postecoglou telah dibebastugaskan dari tugasnya sebagai pelatih kepala dengan efek segera. Klub tidak akan memberikan komentar lebih lanjut saat ini.”
Pukulan Rekor dan Masa Depan yang Tidak Jelas
Kecepatan pemecatan ini memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Les Reed, yang dipecat Charlton Athletic setelah 40 hari pada tahun 2006. Postecoglou, yang terkenal dengan filosofi menyerang dan permainan menekan, gagal menerapkan identitasnya di skuad Forest. Dalam lima pertandingan liga di bawahnya, tim hanya mencetak satu gol.
Bek Forest, Ryan Yates, menggambarkan suasana pasca-pertandingan yang serba cepat. "Ange datang setelah pertandingan, memberikan penjelasan singkat, lalu saya keluar untuk berlari. Saya kembali, dan berita telah menyebar bahwa dia telah pergi," ungkap Yates kepada media, menyoroti betapa cepatnya transisi yang terjadi di ruang ganti.
Baca juga: Postecoglou Tanggapi Cibiran Fans Nottingham Forest usai Kalah di Europa League
Kini, Forest mencari manajer ketiga mereka musim ini. Spekulasi telah mencuat, dengan nama-nama seperti Sean Dyche dan Roberto Mancini—mantan bos Manchester City dan Italia—disebut-sebut sebagai kandidat utama yang telah didekati.
Postecoglou pergi dengan permintaan maaf kepada para pemain, merasa gagal memenuhi tugas. Tapi bagi para pengamat sepak bola, kepergiannya yang brutal hanya 39 hari setelah penunjukannya adalah pengingat yang mencolok: di Premier League, waktu adalah kemewahan yang jarang diberikan, dan bahkan rekam jejak Eropa pun tidak menjamin perlindungan dari kapak sang pemilik.
Forest akan bertandang ke FC Porto di Liga Europa pada Jumat mendatang, dan pertanyaan terbesarnya kini adalah: siapa yang akan memimpin mereka? Dan, yang lebih penting, berapa lama ia akan bertahan?