Donnarumma Terpukau dengan Filosofi Guardiola

Sejak kepindahannya yang mengejutkan dari Paris Saint-Germain pada batas akhir jendela transfer musim panas, kiper Italia Gianluigi Donnarumma telah menjadi salah satu cerita terbesar di Premier League. Kini, setelah menyesuaikan diri dengan kehidupan di Etihad, pemain pemenang Piala Eropa berusia 26 tahun itu memberikan pujian luar biasa kepada pelatih barunya, Pep Guardiola, dengan menyatakan bahwa bekerja di bawah bimbingan pelatih Catalan itu telah melampaui ekspektasinya yang tertinggi.
Dalam wawancara eksklusif dengan media Italia, Donnarumma mengungkapkan kekagumannya terhadap lingkungan dan filosofi yang ia temukan di Manchester City, menegaskan bahwa kepindahan tersebut—yang sempat dipertanyakan karena ia dinilai kurang mahir dalam memainkan bola dengan kaki—adalah pilihan yang tepat.
"Saya merasa betul-betul seperti di rumah di City, meskipun baru sebentar saya pindah ke sana," ujar Donnarumma. "Mereka sangat menginginkan saya, mereka membuat saya merasa penting, dan sekarang, mereka sudah menganggap saya sebagai salah satu dari mereka."
Baca juga: Menang Tipis atas Brentford, Guardiola Bersyukur Punya Haaland dan Donnarumma
Namun, yang paling mencolok adalah transformasinya di bawah manajer legendaris tersebut.
“Ketika Anda mendengarkannya, Anda akan terpesona. Saya membayangkannya seperti ini, tetapi kenyataannya bahkan lebih baik dari yang saya bayangkan,” tegas Donnarumma, merujuk pada sesi latihan dan tuntutan taktis Guardiola.
Penyelamatan Kelas Dunia dan Pembelajaran Taktik
Kritik yang mengiringi kedatangan Donnarumma ke City sering kali menargetkan kemampuan distribusi bolanya, aspek krusial dalam sistem build-up khas Guardiola.
Namun, kiper yang memenangkan Yashin Trophy ini telah membuktikan nilainya secara instan dengan kemampuan menghentikan tembakan kelas dunia yang tak tertandingi. Ia bahkan memenangkan penghargaan Premier League Save of the Month pada bulan September untuk penyelamatan gemilangnya di Derby Manchester.
Kepindahannya, yang terjadi setelah kepastian hengkangnya Ederson ke Fenerbahçe, menunjukkan pergeseran taktis dari Guardiola, yang kini memiliki tembok tinggi yang luar biasa di garis pertahanannya. Donnarumma, seolah-olah ditantang oleh narasi tersebut, melihat Guardiola bukan sebagai penghalang, tetapi sebagai guru terbaik.
“Saya cukup beruntung bisa menonton dari dua tempat yang sangat berbeda: Ligue 1 dan Premier League. Melihatnya dari jauh, saya bisa mengatakan bahwa sepak bola 'kita' tidak kalah dari yang lain,” ujarnya.
“Di Inggris, mereka berlari dari awal hingga akhir pertandingan. Tidak seperti itu di kami, tapi bukan berarti lebih baik atau lebih buruk, begitulah adanya.”
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Donnarumma: "Saya Ingin Bertahan di PSG"
Komitmen Jangka Panjang
Pujian Donnarumma terhadap City dan Guardiola tidak hanya sebatas kepuasan saat ini; ia juga mengisyaratkan ambisi jangka panjangnya.
"Saya berharap bisa tinggal di Manchester selama mungkin, untuk mendapatkan pengalaman yang benar-benar unik," katanya.
Kata-kata ini memberikan kabar baik bagi penggemar The Cityzens, yang mungkin mencemaskan potensi perubahan dalam skuad mereka. Dengan Donnarumma yang kini dipandang sebagai jangkar pertahanan untuk siklus kompetitif berikutnya, dan dengan Guardiola yang terikat kontrak hingga 2027, tampaknya visi bersama antara kiper andalan Italia itu dan proyek di Etihad semakin kuat dan jelas.
Setelah melalui masa-masa penuh gejolak di Paris, Donnarumma kini tampaknya telah menemukan ketenangan, dukungan, dan tantangan yang ia cari di bawah pelatih kelas dunia.