Mikel Arteta dengan tegas menolak kritik yang menyebutkan bahwa Arsenal bermain terlalu hati-hati saat bermain imbang 1-1 melawan Manchester City di Emirates pada Minggu (21/9) lalu. 

Meskipun timnya berhasil mendapatkan satu poin berkat gol telat Gabriel Martinelli, sang manajer menyatakan ia terkejut dengan reaksi negatif dari para pengamat, yang mengklaim timnya seharusnya mengambil lebih banyak risiko.

Arsenal Pasif dan Tak Agresif

Pertandingan yang dianggap sebagai duel kunci dalam perburuan gelar Premier League, berakhir dengan sedikitnya peluang bersih dari kedua tim. Arsenal, khususnya, mendapat sorotan. 

Baca juga: Arsenal 1-1 Man City: Martinelli Selamatkan The Gunners dari Kekalahan

Banyak pihak menilai The Gunners tampil pasif dan kurang agresif, mengantisipasi banyaknya duel di lini tengah, dan tidak memainkan pemain-pemain yang bernaluri lebih menyerang. Hasil imbang ini membuat Liverpool memimpin klasemen, meninggalkan Arsenal terpaut lima poin.

"Saya akan sangat terkejut dengan pengetahuan, keahlian, dan cara saya menganalisis pertandingan sepak bola," ujarnya. "Karena mustahil bagi seseorang untuk memprediksi dominasi seperti itu dari Arsenal selama 96 menit karena hal itu tidak pernah terjadi selama 17 tahun Pep menjadi manajer."

Dominasi Arsenal usai Perubahan Pemain

Arteta menyoroti bahwa timnya berhasil membatasi jumlah tembakan tepat sasaran City dan mengontrol jalannya pertandingan dengan dominasi penguasaan bola yang mengejutkan.

City menguasai bola sebanyak 32 persen sepanjang laga, persentase terendah yang pernah diraih oleh tim yang dilatih Guardiola dalam 601 pertandingan liga papan atas, dan hanya melakukan delapan sentuhan di kotak penalti lawan, yang paling sedikit di Premier League di bawah Guardiola (327 pertandingan).

"Jadi, jika narasinya mengarah ke tempat lain, dan kita berbicara tentang dominasi, tentang hal lain, bagaimana Anda bisa dominan melawan tim seperti itu jika Anda memiliki ... kata apa yang digunakan? Rem tangan,” tambah Arteta.

“Dominasi dan rem tangan, keduanya adalah kata yang berbeda. Tapi saya menerima semuanya. Saya akan belajar lebih banyak untuk memiliki visi yang berbeda."

Debat Taktik Arteta

Gol penyeimbang Arsenal tercipta di menit-menit akhir babak kedua, ketika pemain pengganti Eberechi Eze melepaskan umpan lob fantastis untuk diselesaikan dengan apik oleh Gabriel Martinelli. 

Kontribusi dari Eze, yang tidak diturunkan sebagai starter, juga menjadi salah satu sumber kritik, namun Arteta membela keputusannya dengan alasan manajemen kebugaran pemain.

Baca juga: Silva Kecam Jadwal Padat, Sebut Jadwal Tidak Adil Bagi Manchester City

Meskipun harus puas dengan satu poin di kandang, Arteta tetap memuji para pemainnya. Ia menyebut bahwa timnya berhasil mengimbangi City di hampir semua aspek, menunjukkan kedisiplinan taktis yang luar biasa. Ia bahkan mengatakan bahwa ia "sangat bangga" dengan performa anak asuhnya.

Pada akhirnya, hasil ini menyisakan perdebatan. Apakah satu poin dari City adalah hasil yang berharga dalam perburuan gelar, ataukah itu adalah kesempatan yang hilang untuk mengambil alih kendali di puncak klasemen? 

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!