Tudor Peringatkan Juventus untuk Tak Jumawa Jelang Laga Pembuka Liga Champions

Kemenangan sensasional Juventus 4-3 atas Inter Milan pada hari Sabtu lalu mungkin telah memicu euforia di antara para penggemar, tetapi bagi pelatih Igor Tudor, itu adalah peringatan dini.
Menjelang pertandingan pembuka Liga Champions mereka di kandang melawan Borussia Dortmund, Tudor telah memperingatkan para pemainnya untuk tetap membumi, mengingat performa defensif tim yang kurang meyakinkan dalam drama tujuh gol tersebut.
Jangan Jumawa usai Raih Tiga Angka
Kemenangan dramatis atas rival berat Inter itu menempatkan Juventus di puncak klasemen sementara Serie A dan menunjukkan kekuatan mental dan serangan mereka.
Namun, Juventus juga kebobolan tiga gol, dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan Tudor.
"Kami bermain melawan tim terkuat di Serie A dalam hal potensi skuad dan kami menang tanpa bermain sebaik mungkin. Itu seharusnya membuat kami merenungkan nilai kami yang sebenarnya dan apa yang bisa kami lakukan dengan lebih baik," ujar Tudor.
Baca juga: Drama Tujuh Gol! Juventus Tumbangkan 4-3 lawan Inter
"Liga Champions adalah turnamen yang berbeda, indah dan menarik. Berdasarkan pengalaman saya sebagai pelatih, para pemain melupakan rasa lelah di Liga Champions. Tujuan semua orang adalah bermain. Itu sebuah privilese."
Pernyataan ini menggarisbawahi kekhawatiran Tudor menjelang pertemuan dengan Dortmund, tim yang dikenal dengan serangan balik cepat dan mesin gol mereka, Serhou Guirassy. Guirassy, yang menjadi pencetak gol terbanyak Liga Champions musim lalu, telah memulai musim ini dengan performa luar biasa, dan akan menjadi ancaman terbesar bagi pertahanan Juventus.
Tantangan Taktis di Allianz Stadium
Meskipun Juventus telah memperkuat lini depan mereka dengan nama-nama besar seperti Jonathan David dan Dušan Vlahović, yang juga sedang dalam performa bagus, tantangan utama mereka adalah menemukan keseimbangan. Mereka harus mampu menekan lawan di lini tengah, tanpa meninggalkan celah di belakang.
Ini akan menjadi ujian nyata bagi para pemain bertahan Juventus. Pertahanan yang dikomandoi oleh Bremer dan Federico Gatti harus menghadapi kecepatan dan insting mencetak gol Guirassy. Kehadiran gelandang bertahan seperti Manuel Locatelli dan Teun Koopmeiners akan sangat krusial untuk melindungi lini belakang dan mengendalikan tempo permainan.
Baca juga: Usai Drama di Derby d'Italia, Tak Ada Dendam di Antara Thuram Bersaudara
Di sisi lain, Borussia Dortmund datang ke Turin dengan modal yang tidak kalah baik. Meskipun mereka memiliki beberapa pemain kunci yang cedera, seperti Emre Can dan Nico Schlotterbeck, mereka telah menunjukkan bahwa mereka mampu meraih hasil positif. Pelatih Niko Kovač telah membangun tim yang solid dan terorganisir, dengan fokus pada pertahanan yang kuat.
"Mereka tim yang hebat, tidak hanya di Jerman, tetapi juga di panggung Eropa," ujar Tudor.
"Kami tak sabar untuk memulai kompetisi yang luar biasa ini. Sejauh mana kami bisa melangkah? Kami belum memikirkannya saat ini."
Ini akan menjadi kontras yang menarik: serangan ganas Juventus berhadapan dengan pertahanan kokoh Dortmund, yang diprediksi akan mengandalkan serangan balik cepat untuk mengejutkan tuan rumah.
Pertandingan ini juga membawa beban sejarah. Meskipun ini adalah pertemuan kompetitif pertama mereka dalam satu dekade, kedua klub memiliki sejarah yang panjang, termasuk final Liga Champions 1997 yang dimenangkan oleh Dortmund. Namun, baik Juventus maupun Dortmund saat ini tengah berada dalam fase transisi, dengan kedua pelatih berusaha menanamkan filosofi mereka.
Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!