Sebuah pertandingan dramatis, Juventus dan Borussia Dortmund saling berbalas serangan dalam drama delapan gol yang mendebarkan, mengakhiri laga perdana fase liga Liga Champions 2025-26 dengan skor imbang 4-4 di Stadion Allianz, Rabu (17/9) dini hari WIB. 

Pertandingan ini menjadi salah satu hasil imbang dengan skor tertinggi dalam sejarah kompetisi elit Eropa.

Dortmund Buka Keunggulan

Paruh pertama pertandingan berjalan cukup lambat, dengan kedua tim lebih berhati-hati. Namun, babak kedua, khususnya setelah menit ke-50, adalah tontonan yang sungguh memukau. Karim Adeyemi membuka skor untuk Dortmund pada menit ke-52, memicu rentetan gol yang tak terduga.

Baca juga: Tudor Peringatkan Juventus untuk Tak Jumawa 

Juventus merespon dengan cepat, saat bintang muda Kenan Yıldız menyamakan kedudukan pada menit ke-63 dengan tendangan melengkung yang indah. Namun, kegembiraan itu tidak bertahan lama. Dua menit berselang, Felix Nmecha mengembalikan keunggulan bagi Dortmund. Pertandingan seakan menjadi pertarungan adu cepat, dengan Dusan Vlahović menyamakan skor lagi bagi Juventus pada menit ke-67.

Drama Delapan Gol Hingga Menit Akhir

Gol-gol terus mengalir, dan Dortmund kembali unggul lewat gol Yan Couto pada menit ke-74. Keadaan semakin buruk bagi Juventus saat bek mereka melakukan pelanggaran di kotak penalti. Ramy Bensebaini mengeksekusi penalti dengan tenang pada menit ke-86, membuat skor menjadi 4-2 untuk tim tamu. Pada titik ini, banyak yang mengira pertandingan sudah berakhir.

Namun, Juventus menunjukkan semangat pantang menyerah. Di masa tambahan waktu, Dusan Vlahović kembali menjadi pahlawan. Ia mencetak gol keduanya pada menit ke-94 untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 4-3, memberikan secercah harapan. Dan di detik-detik terakhir, tepatnya pada menit ke-96, Vlahović memberikan umpan silang yang sempurna untuk sundulan Lloyd Kelly, yang berhasil menyamakan kedudukan menjadi 4-4.

Baca juga: Drama Tujuh Gol! Juventus Tumbangkan 4-3 lawan Inter

Pertarungan Sengit

Gol penyama kedudukan tersebut disambut dengan gegap gempita oleh para suporter Juventus. Hasil imbang ini terasa seperti kemenangan bagi tuan rumah dan kekalahan bagi Dortmund, yang telah memimpin sebanyak tiga kali dalam pertandingan. Kedua tim menunjukkan kekuatan dan kelemahan masing-masing—serangan yang eksplosif tetapi pertahanan yang rapuh.

Dusan Vlahović dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan, dan itu bukan tanpa alasan. Ia yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil mencetak dua gol dan memberikan assist krusial untuk gol penyama kedudukan. Malam ini membuktikan bahwa semangat juang dan kedalaman skuad dapat mengubah hasil akhir, bahkan ketika kemenangan tampaknya sudah di tangan lawan.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!