Legenda sepak bola Italia dan Juventus, Alessandro Del Piero, mengomentari kemenangan telak 5-0 Paris Saint-Germain atas Inter Milan dalam final Liga Champions 2025. 

Menurutnya, PSG mengendalikan pertandingan seolah-olah itu hanyalah laga persahabatan.

PSG Permalukan Inter di Final Liga Champions

PSG membuka skor pada menit ke-12 ketika Achraf Hakimi memanfaatkan pergerakan yang terorkestrasi dengan baik, menyelesaikannya dari jarak dekat ke gawang mantan klubnya. 

Juara Ligue 1 Prancis ini menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-20 melalui Désiré Doué yang berusia 19 tahun, yang mengakhiri serangan balik cepat dengan penyelesaian yang tenang. 

Doué menambahkan gol keduanya pada menit ke-63, menerima umpan akurat dari Vitinha dan memasukkan bola ke sudut bawah gawang. 

Sepuluh menit kemudian, giliran Khvicha Kvaratskhelia mengubah kedudukan menjadi 4-0, menyelesaikan gerakan serangan balik yang dimulai oleh Ousmane Dembélé. Pemain pengganti Senny Mayulu melengkapi kemenangan pada menit ke-87, mencetak gol kelima PSG. 

Kayak Pertandingan Persahabatan

Kemenangan ini tidak hanya menandai mahkota Eropa pertama PSG tetapi juga mencetak rekor untuk margin kemenangan terbesar di final kompetisi elit Eropa ini. 

Del Piero bahkan menyebut pertandingan ini seperti pertandingan persahabatan bagi PSG. "Segalanya berjalan dengan baik. Saya tidak mengatakan itu mudah, tetapi secara psikologis, mereka [PSG] mengelolanya seolah-olah itu pertandingan persahabatan, hampir seperti pertandingan liga ke-10," ujar Del Piero kepada Sky Sport.

Baca juga: Enrique Dukung Dembélé Raih Ballon d'Or Usai Juara Liga Champions

Enrique Bentuk Mentalitas PSG

Del Piero juga menyoroti peran pelatih PSG, Luis Enrique, dalam membentuk mentalitas tim. "Luis Enrique berhasil di mana orang lain gagal. Ada perubahan mentalitas," tambahnya.

PSG meraih kemenangan 5-0 atas Inter Milan di Allianz Arena, München, menandai gelar Liga Champions pertama mereka dan kemenangan terbesar dalam sejarah final kompetisi tersebut. 

Del Piero, yang pernah memenangkan Liga Champions bersama Juventus pada 1996, menekankan bahwa keberhasilan PSG bukan hanya karena kualitas individu pemain, tetapi juga karena kesiapan mental dan taktis yang ditanamkan oleh pelatih mereka.

Sementara itu, Inter Milan harus mengevaluasi penampilan mereka setelah kekalahan ini, terutama dalam hal kesiapan mental dan strategi menghadapi tekanan di pertandingan besar.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!