Brendan Rodgers Buka Suara usai Hasil Buruk Celtic di Playoff Champions League

Hasil imbang tanpa gol yang mengecewakan di leg pertama babak play-off Liga Champions saat Celtic melawan tim Kazakhstan, FC Kairat, tidak hanya meninggalkan rasa frustrasi di Celtic Park, tetapi juga memicu gelombang kemarahan dari para suporter.
Puncaknya, seruan "Sack the board!" menggema di seluruh stadion, ditujukan langsung kepada jajaran manajemen klub.
Rodgers Buka Suara
Menanggapi situasi yang memanas ini, manajer Celtic, Brendan Rodgers, tidak mengelak dari kenyataan. Ia memahami kegelisahan para penggemar, namun juga memberikan pandangan yang tegas dan sedikit sindiran.
“Saya tidak tahu ada dewan direksi yang dipecat. Biasanya manajer di klub mana pun yang saya lihat. Manajerlah yang dipecat, bukan dewan direksi,” kata Rodgers.
"Tapi kami harus pergi dan menganalisis malam ini dan melihat di mana kami bisa lebih baik. Para pemain yang ada di lapangan, terutama di lini atas, mereka memberikan segalanya, mereka memberikan segalanya.”
"Tapi seperti yang sudah sering kami katakan, untuk maju di level ini dan masuk ke sepak bola Eropa, kami perlu lebih banyak. Sesederhana itu. Tapi kami tidak akan memiliki itu untuk [leg kedua] hari Selasa."
Baca juga: Hasil Leg Pertama Play-off Liga Champions 2025-26
Frustrasi di Bursa Transfer
Kemarahan fans bukan tanpa alasan. Performa yang lesu di lapangan diperparah oleh minimnya aktivitas transfer di musim panas ini.
Rodgers sendiri telah berulang kali mengisyaratkan bahwa timnya membutuhkan amunisi baru, terutama di lini depan, untuk bisa bersaing di level Eropa.
"Kita perlu meningkatkan skuat. Sudah ada kejelasan tentang hal itu sejak lama. Para suporter melihatnya. Kita melihatnya di sepak bola, kita perlu meningkatkan diri,” jelas Rodgers.
"Ini adalah klub yang berprestasi. Itu dimulai di lapangan. Anda melakukannya dengan mendapatkan pemain terbaik yang memungkinkan Anda tampil, memainkan gaya yang menggairahkan para suporter.”
"Semoga antara sekarang dan akhir musim, klub akan memahaminya dan mereka akan mendukung kami."
Pernyataan ini seolah menjadi konfirmasi tak langsung bahwa ada ketidaksesuaian antara ambisi manajer di bursa transfer dengan dukungan finansial yang diberikan oleh klub. Sementara target £40 juta dari potensi lolos ke fase grup Liga Champions sudah di depan mata, Celtic justru terlihat enggan mengeluarkan dana besar untuk memperkuat tim.
Baca juga: Fenerbahce Ditahan Imbang 0-0 oleh 10 Pemain Benfica di Istanbul
Tekanan Menjelang Laga Tandang
Hasil 0-0 ini menempatkan Celtic di posisi yang sangat sulit. Mereka kini harus menghadapi laga tandang yang berat di Kazakhstan. Tantangannya bukan hanya soal lawan yang tangguh, tetapi juga perjalanan yang jauh dan perbedaan zona waktu yang signifikan.
“Saya menerima tanggung jawab sebagai manajer klub. Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa pun yang ingin saya katakan. Hanya ada sedikit cara saya mengatakan bahwa kami tidak memiliki para pemain di sini,” ujarnya.
"Itu cukup jelas. Anda tidak perlu terlalu jauh melihat ke masa depan. Anda tahu pertandingan-pertandingan ini sulit dan Anda ingin pemain datang secepat mungkin untuk mengatasi situasi seperti ini.”
"Begitulah adanya. Saya harus menerima keadaannya. Kami akan bersiap untuk hari Sabtu dan pertandingan panjang pada hari Minggu."
Lolos ke Liga Champions bukan hanya soal prestise, melainkan juga kunci utama stabilitas finansial Celtic. Kegagalan akan menjadi pukulan telak dan hanya akan memperdalam keretakan antara klub dan para suporternya. Laga di Almaty pekan depan kini menjadi penentu, tidak hanya untuk masa depan Rodgers di klub, tetapi juga untuk harapan finansial dan mentalitas para Hoops musim ini.