Meski Banyak Kritik, Infantino Anggap Klub Dunia 2025 Sukses Besar

Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyatakan bahwa edisi perdana Piala Dunia Antarklub dengan format 32 tim berjalan sukses, kendati banyak dikritik.
Dalam gelaran di Trump Tower, New York, Infantino mengakui sejumlah kekurangan—mulai dari suhu ekstrem hingga banyaknya kursi kosong di stadion—tetapi menyebut setiap kritik dijadikan bahan evaluasi untuk masa depan turnamen ini.
Infantino Puas dengan Jumlah Penonton
Infantino menegaskan, meskipun beberapa pertandingan hanya dihadiri kurang dari separuh kapasitas stadion, kehadiran penonton tetap tinggi secara keseluruhan.
Ia mengatakan lebih suka karena lebih banyak penonton di stadion besar, daripada penonton memenuhi stadion kecil.
"Tentu saja, setiap kritik yang kami terima menjadi sumber pembelajaran bagi kami, untuk dianalisis guna melihat apa yang bisa kami tingkatkan," ujar Infantino.
"Saya lebih suka, entahlah, menampung 35.000 orang di stadion berkapasitas 80.000 tempat duduk daripada 20.000 orang di stadion berkapasitas 20.000 tempat duduk.”
Baca juga: Wenger Bela Piala Dunia Antarklub di Tengah Kecaman Klopp
Soal Isu Cuaca Panas di AS
Mengenai isu cuaca panas yang dialami beberapa pertandingan—seperti suhu mencapai 35 °C saat Chelsea menghadapi Fluminense—Infantino mengaku hal itu menjadi pelajaran penting.
Ia menyatakan bahwa stadion dengan atap, seperti di Atlanta, Dallas, Houston, dan Vancouver, akan menjadi prioritas untuk laga di siang hari menjelang Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
"Panas memang masalah. Ini masalah di seluruh dunia… Kami juga punya stadion beratap. Jadi, kami pasti akan lebih sering menggunakan stadion-stadion ini di siang hari," tambah Infantino.
Bantah Kesan Negatif Terhadap Piala Dunia.
Soal tudingan bahwa banyak klub Eropa dan suporter merasa negatif terhadap turnamen ini, Infantino membantah keras.
"Kita tidak boleh mengatakan bahwa opini Eropa tentang hal ini sangat buruk karena itu tidak benar. Saya telah berbicara dengan tim-tim yang datang ke sini. Mereka semua senang datang ke sini. Kepada para penggemar yang datang ke sini, mereka semua senang datang ke sini," jelas Infantino.
Legenda Brasil Ronaldo, yang turut hadir dalam acara tersebut, mendukung pernyataan Infantino. Ia menyebut kritik terhadap turnamen ini hanya berasal dari segelintir pihak.
"Saya baru saja melihat dua orang mengkritik Piala Dunia Antarklub. Salah satunya, dia membenci segalanya kecuali Liga," kata Ronaldo.
"Dan yang satunya lagi - kami menghormati pendapat itu, tetapi saya pikir seperti yang disampaikan presiden tentang fakta, angka, antusiasme masyarakat, penggemar, dan kualitas pertandingan, saya rasa ini merupakan kesuksesan besar."
Baca juga: Klopp Kecam Format Baru Piala Dunia Antarklub Sebagai yang Terburuk
Klaim Pendapatan Selangit
claims the competition has generated more than $2bn (£1.5bn) in revenue, which he says is worth "$33m (£24m) per match".
Infantino, yang telah memimpin badan pengatur sepak bola dunia sejak 2016, mengklaim turnamen ini menghasilkan pendapatan lebih dari 2 miliar dolar AS, dengan rata-rata pendapatan mencapai 33 juta dolar per pertandingan—menjadikannya kompetisi klub paling menguntungkan di dunia saat ini.
Meski menghadapi tantangan operasional, terutama soal logistik dan kenyamanan pemain, FIFA menegaskan bahwa setiap kritik diterima sebagai masukan konstruktif. Salah satu langkah konkret adalah penggunaan stadion tertutup lebih luas di turnamen besar berikutnya.
Turnamen ini akan ditutup oleh final antara Paris Saint‑Germain dan Chelsea di MetLife Stadium, New Jersey, dengan kehadiran Presiden AS Donald Trump yang hadir sebagai tamu kehormatan akhir pekan ini.
Dengan demikian, walau bukan tanpa cela, Piala Dunia Antarklub 2025 secara resmi dianggap sebagai tonggak baru dalam sepak bola global—dan menjadi batu loncatan menuju turnamen Piala Dunia 2026 yang lebih matang dan elegan.