AS Roma mengirim pesan tegas di kancah Eropa setelah meraih kemenangan tandang yang dominan dan meyakinkan, menaklukkan Celtic FC 3-0 di Celtic Park dalam lanjutan League Phase UEFA Europa League 2025-26, Jumat (12/12) dini hari WIB.

Kemenangan ini secara telak didominasi oleh Giallorossi sejak menit awal, dengan penyerang pinjaman Evan Ferguson menjadi bintang lapangan melalui dwigolnya di babak pertama, memastikan tim asuhan Gian Piero Gasperini pulang dari Skotlandia dengan tiga poin penuh.

Babak Pertama Yang Menyiksa Celtic

Roma, yang tampil dengan kekuatan penuh, tidak membuang waktu untuk menekan tuan rumah. Baru enam menit laga berjalan, Celtic sudah melakukan kesalahan fatal. Berawal dari tendangan sudut Matias Soulé, bek tuan rumah Liam Scales yang berada di bawah tekanan Gianluca Mancini, salah mengantisipasi dan menyundul bola masuk ke gawangnya sendiri. Gol Bunuh Diri tersebut langsung membuat Roma unggul 1-0.

The Hoops yang baru ditangani manajer baru, Wilfried Nancy, tampak kebingungan menghadapi intensitas dan fisik tim Italia tersebut. Tekanan Roma terus berlanjut. Evan Ferguson nyaris menggandakan keunggulan di menit ke-27, namun tembakan kerasnya hanya membentur tiang gawang Kasper Schmeichel.

Baca juga: Cagliari Bikin Kejutan Kalahkan Roma 1-0

Gol kedua Roma akhirnya tiba di menit ke-36. Sebuah serangan terorganisir dari sisi kanan pertahanan Celtic, di mana Zeki Çelik melepaskan umpan silang mendatar yang sempurna ke depan gawang. Evan Ferguson yang berdiri bebas tanpa kawalan dengan mudah menyontek bola masuk untuk mencetak gol pertamanya di kompetisi Eropa musim ini.

Penderitaan Celtic bertambah di masa injury time babak pertama. Menerima umpan terobosan cerdas, Ferguson memamerkan skill individu dengan membalikkan badan di dalam kotak penalti, lalu melepaskan tembakan keras mendatar yang kembali menembus gawang Schmeichel, mengubah skor menjadi 3-0.

Harapan Yang Pupus dan Kontrol Penuh Roma

Di penghujung babak pertama, Celtic mendapat secercah harapan ketika wasit menunjuk titik putih setelah Mario Hermoso dianggap melanggar Arne Engels. Sayangnya bagi tuan rumah, eksekusi penalti Arne Engels hanya membentur tiang gawang, membuat skor 3-0 bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, Wilfried Nancy melakukan tiga pergantian pemain, termasuk memasukkan Kelechi Iheanacho, untuk mencoba mengubah dinamika. Celtic memang bermain lebih baik, bahkan Iheanacho sempat mencetak gol, namun dianulir VAR karena offside tipis.

Roma, di sisi lain, bermain lebih efektif dan sempat menambah gol melalui Leon Bailey yang juga dianulir VAR karena alasan yang sama. Kiper Roma, Mile Svilar, tampil impresif dan berhasil menjaga gawangnya tetap perawan, terutama ketika ia menepis upaya berbahaya dari Celtic di menit-menit akhir.

Skor 3-0 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Kemenangan tandang ini terasa istimewa karena menjadikan Roma berhasil menang dalam laga tandang melawan dua jagoan Skotlandia di Celtic Park dan Ibrox (markas Rangers).

Baca juga: Ruang Ganti Pecah, Brendan Rodgers Mundur Sebagai Pelatih Celtic

Meskipun baru dipinjamkan, Ferguson menunjukkan bahwa ia adalah striker dengan naluri predator yang luar biasa. dua golnya di babak pertama membuktikan ketenangan dan ketajaman yang dibutuhkan Roma di Eropa.

Kemenangan ini mendongkrak posisi AS Roma ke urutan 10 klasemen Liga Europa dengan 12 poin dari enam pertandingan, hanya terpaut satu poin dari delapan besar yang lolos langsung ke Babak 16 Besar. Sementara itu, Celtic terperosok ke posisi 24, berada di ambang batas terakhir zona kualifikasi play-off.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!