Tuchel Akan Tinjau Ulang Reaksi Amarah Bellingham
Meskipun Tim Nasional Inggris meraih kemenangan 2-0 yang mengesankan atas Albania dan menutup kampanye Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan rekor sempurna, fokus pasca-pertandingan kini berpusat pada drama internal. Pelatih kepala Thomas Tuchel mengeluarkan pernyataan tegas mengenai standar tim, setelah gelandang bintang Jude Bellingham menunjukkan ekspresi frustrasi yang jelas saat diganti menjelang akhir laga.
Bellingham ditarik keluar pada menit ke-84 dan digantikan oleh Morgan Rogers. Kamera menangkap momen ketika pemain Real Madrid itu melambaikan tangan dengan kesal dan langsung berjalan ke bangku cadangan. Tuchel, dalam konferensi persnya, tidak berusaha menutupi insiden tersebut, bahkan menyebut reaksinya itu kurang pantas.
"Saya tidak ingin membesar-besarkannya, tetapi saya tetap pada kata-kata saya - 'perilaku adalah kunci' dan rasa hormat terhadap rekan satu tim yang datang," kata Tuchel kepada BBC Radio 5 Live.
Terima Keputusan Pelatih
Tuchel menjelaskan bahwa Bellingham, yang terkenal sangat kompetitif, memang tidak suka diganti, perasaan yang wajar dimiliki oleh pemain top. Namun, Tuchel menekankan bahwa keputusan pelatih harus dihormati oleh semua pemain, tanpa terkecuali.
Baca juga: Inggris Menang 2-0 atas Albania, Jadi Tim Eropa Pertama dengan Rekor Sempurna
“Keputusan sudah dibuat dan Anda harus menerimanya sebagai pemain,” tegas Tuchel.
"Morgan Rogers jelas tidak senang ketika dia tidak bisa menjadi starter hari ini karena dia pantas bermain untuk kami dan dia ingin bermain terus-menerus. Kami memberinya sedikit waktu istirahat karena dia datang dengan banyak menit bermain untuk klubnya dan bermain melawan Serbia."
Pelatih Jerman itu bahkan mengungkapkan bahwa keputusan untuk mengganti Bellingham, yang juga sudah mengantongi kartu kuning, dibuat sebelum Harry Kane mencetak gol kedua. Tuchel mengakui bahwa ia akan meninjau ulang reaksi sang pemain, mengisyaratkan bahwa perilaku tersebut akan ditangani secara internal.
"Saya harus meninjaunya. Saya lihat dia tidak senang, saya tidak ingin memperburuk keadaan saat ini,” ungkapnya.
Standar Tinggi dan Semangat Kolektif
Tuchel menggunakan insiden ini untuk menegaskan kembali prinsip kolektivitas di dalam The Three Lions. Ia memuji kapten Harry Kane sebagai tolok ukur profesionalisme, yang menunjukkan etos kerja luar biasa hingga menit akhir.
Tuchel menyoroti bahwa insiden Bellingham dapat memberikan kesan yang buruk kepada publik, padahal seluruh aktivitas tim di pusat pelatihan dibangun di atas semangat kebersamaan.
“Pendirian saya tetap sama, kita bicara tentang standar, level, komitmen, dan rasa hormat satu sama lain. Kita tidak akan mengubah keputusan hanya karena seseorang melambaikan tangan,” jelasnya.
Baca juga: Tuchel Panggil Bellingham dan Foden ke Timnas Inggris untuk Pemanasan Piala Dunia
Peringatan tegas ini menunjukkan bahwa, terlepas dari status bintangnya di Real Madrid dan bakat luar biasanya, Bellingham tetap harus tunduk pada disiplin tim yang ketat yang diterapkan oleh Tuchel menjelang turnamen besar di Amerika Utara.