Timnas Inggris asuhan Thomas Tuchel mengirimkan pesan yang tegas, menghancurkan tetangga mereka, Wales, dengan skor telak 3-0 dalam pertandingan persahabatan di Stadion Wembley Jumat (10/10) dini hari WIB. 

Kemenangan ini didominasi oleh penampilan babak pertama yang eksplosif, dengan The Three Lions mencetak ketiga gol dalam waktu 20 menit yang menjadi bukti superioritas kualitas dan kedalaman skuad.

Thomas Tuchel, yang kembali membuat keputusan berani dengan mencoret beberapa nama besar, pasti merasa puas dengan respons timnya. Kepercayaan pada Morgan Rogers, Ollie Watkins, dan pemain yang kembali dari cedera, Bukayo Saka, terbayar lunas dengan gol-gol cepat yang memastikan pertandingan praktis berakhir bahkan sebelum setengah jam pertama berlalu.

Badai Tiga Gol di Awal Laga

Sejak peluit pertama dibunyikan, Inggris langsung tancap gas. Wales, yang ditangani Craig Bellamy, terlihat ceroboh dan tidak terorganisir, terutama dalam situasi bola mati.

Hanya butuh tiga menit bagi Inggris untuk memecah kebuntuan. Dari skema sepak pojok, John Stones menanduk bola dan Marc Guéhi dengan cermat berhasil menjaga bola tetap hidup di dekat garis luar sebelum menariknya kembali ke area penalti. Di sana, Morgan Rogers berdiri tanpa kawalan dan dengan tenang menyontek bola ke sudut bawah gawang, mencetak gol senior pertamanya untuk Inggris.

Baca juga: Tuchel Realistis, Inggris Bukan Unggulan di Piala Dunia 2026

Kepanikan pertahanan Wales berlanjut, dan selisih gol diperlebar delapan menit kemudian. Wales gagal membersihkan area mereka, dan setelah terjadi kemelut, bola jatuh di kaki Ollie Watkins. Menggantikan Harry Kane yang cedera, Watkins menunjukkan instingnya sebagai penyerang dengan dengan mudah menceploskan bola dari jarak dekat untuk mengubah skor menjadi 2-0.

Pesta gol Inggris ditutup pada menit ke-20 dengan sebuah gol spektakuler dari Bukayo Saka. Menerima bola di sisi kanan, winger Arsenal itu diberi terlalu banyak ruang oleh pertahanan Wales. Saka memanfaatkannya dengan sempurna, menusuk ke dalam dan melepaskan tendangan kaki kiri melengkung yang cantik dan tak terhentikan ke sudut atas gawang Karl Darlow. Sebuah gol yang tak terhindarkan dan spektakuler.

Babak Kedua yang Lebih Tenang

Memasuki babak kedua, meskipun Inggris sempat terancam oleh cedera ringan pada John Stones dan Ollie Watkins harus ditarik keluar sebagai tindakan pencegahan, mereka mengendurkan tempo. Thomas Tuchel memasukkan Marcus Rashford dan memainkan beberapa pemain untuk menguji kedalaman skuad.

Wales, yang menunjukkan sedikit kebanggaan di babak kedua, mulai bermain lebih baik. Pelatih Craig Bellamy melakukan pergantian ganda, dan The Dragons mulai menciptakan peluang. 

Baca juga: Gerrard: Generasi Emas Inggris Adalah "Pecundang Egois"

Kiper Inggris, Jordan Pickford, dipaksa melakukan dua penyelamatan apik, masing-masing dari tendangan voli David Brooks dan sundulan Chris Mepham, untuk memastikan clean sheet tetap terjaga.

Meskipun Rogers sempat membentur mistar gawang setelah kombinasi apik, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Skor 3-0 bertahan hingga akhir, memberikan Inggris kemenangan kedelapan berturut-turut di bawah Tuchel dan modal positif menjelang kualifikasi Piala Dunia penting melawan Latvia pekan depan.

Bagi Wales, kekalahan ini akan menjadi pelajaran pahit menjelang laga penentu Kualifikasi Piala Dunia melawan Belgia. Seperti yang dikatakan Craig Bellamy sebelumnya, Wales harus "menderita banyak rasa sakit" di Wembley, tetapi dia berharap rasa sakit ini dapat diubah menjadi motivasi untuk laga kompetitif mereka.

Tuchel, di sisi lain, mengkritik suasana stadion Wembley yang "sunyi" meskipun timnya tampil dominan. Namun, terlepas dari kritik tersebut, performa timnya telah berbicara: kedalaman skuad The Three Lions siap untuk tantangan besar.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!