Menjelang laga persahabatan yang sarat gengsi namun timpang di Stadion Wembley pada hari Jumat (10/10), Pelatih Kepala Wales, Craig Bellamy, memberikan pengakuan jujur yang menohok tentang kedalaman skuad Tim Nasional Inggris

Mantan penyerang lincah ini bahkan menyamakan pertandingan antara The Three Lions dan The Dragons sebagai ketidakseimbangan yang ekstrem, di mana promotor tinju profesional pun tidak akan pernah mengizinkan pertarungan tersebut.

Komentar Bellamy ini datang sebagai cerminan atas perbedaan sumber daya dan bakat yang dimiliki kedua negara menjelang bentrokan yang akan menjadi persiapan penting bagi Wales menuju kualifikasi Piala Dunia.

Nilai Pasar yang Menyeramkan

Bellamy tidak mengelak dari kenyataan. Ia memuji kualitas yang dimiliki skuad asuhan Thomas Tuchel, yang ia sebut konyol, dan setara dengan tim elite lain di dunia seperti Prancis. Untuk memperjelas perbandingannya, Bellamy merujuk pada metrik yang paling kasat mata dalam sepak bola modern: nilai pasar.

Baca juga: Meski Kalah Dramatis dari Belgia, Bellamy Optimis Wales Lolos Piala Dunia

"Inggris punya skuad yang konyol, seperti Prancis," ujar Bellamy. "Mereka memiliki nilai pasar transfer sebesar £1,4 miliar, sementara kami hanya £170 juta," ungkapnya, mengutip data perkiraan nilai pasar.

"Jika Anda adalah seorang promotor tinju, Anda tidak akan mempertemukan kami. Itu tidak akan diizinkan.”

Inggris Punya 60 Pemain Berkualitas

Hal yang paling ditekankan Bellamy bukanlah hanya sebelas pemain starter, melainkan cadangan yang dimiliki Tuchel. 

Meski Tuchel tidak membawa pemain seperti Jude Bellingham, Phil Foden dan Jack Grealish untuk pertandingan persahabatan Wales dan kualifikasi Piala Dunia melawan Latvia, Inggris tetap menampilkan daftar pemain yang membuat iri banyak negara.

"Mereka tidak hanya memiliki satu tim. Mereka punya dua, tiga, bahkan empat," tegas Bellamy. Ia bahkan melontarkan lelucon untuk menyoroti kedalaman skuad Inggris: "Baru-baru ini satu bek kanan mereka cedera, dan masih ada 24 lagi! Mereka punya sekitar 60 pemain berkualitas."

Pernyataan ini menggarisbawahi tantangan unik yang dihadapi Wales: mereka tidak hanya harus mengalahkan tim utama Inggris yang berperingkat keempat dunia, tetapi juga menghadapi mentalitas dan standar yang diciptakan oleh persaingan di antara puluhan pemain top-level Inggris.

Dari Ketimpangan Menjadi Motivasi

Meskipun menyadari betul ketimpangan ini—dengan Inggris juga dipimpin oleh manajer kelas dunia sekelas Thomas Tuchel—Bellamy bersikeras bahwa menghadapi lawan elite seperti Inggris adalah bagian krusial dari strategi pembangunan tim Wales.

Baca juga: Tak Ada Tempat Bagi Bellingham Dan Foden di Skuad Inggris

Pertandingan di Wembley ini bukan hanya tentang hasil. Bagi The Dragons, ini adalah kesempatan untuk menguji diri melawan salah satu tim terbaik, mengukur adaptasi taktis, dan mendapatkan pelajaran berharga sebelum menghadapi laga krusial Kualifikasi Piala Dunia melawan Belgia.

"Tuchel manajer yang luar biasa, rekam jejaknya sudah terbukti," kata Bellamy. "Saya punya semacam wawasan karena di klub yang ditinggalkannya, saya kenal orang-orang yang pernah ke sana.”

"Saya mendapat sedikit wawasan tentang cara kerjanya dan itu sangat mengesankan. Detail taktisnya sangat tinggi dan saya ingin bersaing dengannya.”

"Lihat bagaimana Anda akan beradaptasi karena dia akan melakukannya. Saya akan belajar darinya. Saya ingin sekali mencapai level itu."

Bagi Bellamy, pertarungan David versus Goliath ini adalah cara yang paling efektif untuk mematangkan skuad Wales, meski harus diakui, mereka akan memasuki arena tanpa keuntungan apa pun kecuali semangat juang.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!