Di tengah histeria massal di Hampden Park, ketika Skotlandia merayakan kemenangan dramatis 4-2 atas Denmark yang mengakhiri penantian 28 tahun untuk tampil di Piala Dunia, Kapten Andy Robertson menahan emosi yang meluap. Kegembiraan terbesar dalam karier internasionalnya itu dibayangi oleh kesedihan, saat Robertson mendedikasikan kelolosan bersejarah tersebut untuk mendiang rekan setimnya di Liverpool, Diogo Jota.

Bek kiri itu mengakui bahwa tekanan dan pentingnya pertandingan terakhir Kualifikasi Grup C telah membuatnya hancur lebur di jam-jam menjelang kick-off, dengan pikiran yang terus tertuju pada mendiang penyerang Portugal yang meninggal dalam kecelakaan mobil tragis musim panas lalu.

Berbagi Mimpi Piala Dunia

Robertson mengungkapkan hubungan istimewa yang ia miliki dengan Jota, yang sering mereka jadikan bahan pembicaraan di antara rutinitas klub. Keduanya berbagi mimpi yang tak terpenuhi mengenai turnamen terbesar di dunia.

"Saya menyembunyikannya dengan baik, tapi hari ini saya hancur lebur," ujar Robertson kepada BBC pasca pertandingan. "Saya tahu dengan usia saya, ini bisa menjadi kesempatan terakhir saya untuk pergi ke Piala Dunia."

Baca juga: Robertson Akui Kenyataan Pahit usai Liverpool Digasak Man City

"Saya tidak bisa mengeluarkan rekan saya, Diogo Jota, dari kepala saya hari ini. Kami banyak berbicara tentang Piala Dunia. Dia absen terakhir kali karena cedera, dan saya absen karena Skotlandia tidak lolos. Kami selalu membahas bagaimana rasanya pergi ke Piala Dunia ini."

Jota, yang merupakan striker kunci bagi Portugal, harus absen dari Piala Dunia 2022 di Qatar karena cedera betis. Mimpi yang terbagi itu kini dibawa sendirian oleh Robertson, dan tekanan untuk mewujudkan mimpi yang telah mereka diskusikan bersama terasa sangat berat bagi sang kapten.

"Saya Tahu Dia Tersenyum di Suatu Tempat"

Robertson menambahkan bahwa beban emosional tersebut hampir menguasainya sebelum ia memasuki lapangan, namun ia berusaha keras untuk menyembunyikannya dari rekan-rekan setimnya.

"Saya sempat mendapat sedikit masalah di kamar saya tadi," katanya. "Saya pikir saya menyembunyikannya dengan baik dari para pemain. Saya tahu dia akan tersenyum melihat saya di suatu tempat malam ini. Saya tidak bisa mengeluarkan dia dari kepala saya sepanjang hari."

Baca juga: McGinn Sebut Skotlandia Ampas Meski Lolos Piala Dunia

Kemenangan heroik Skotlandia, yang menampilkan gol overhead kick dari Scott McTominay dan dua gol injury time yang menakjubkan dari Kieran Tierney dan Kenny McLean, menjadi penutup yang emosional bagi Robertson. Ia memimpin rekan-rekannya merayakan pencapaian yang telah lama diidam-idamkan.

Di tengah suasana euforia yang tak tertandingi di Hampden Park, pengakuan Robertson yang menyentuh hati menjadi pengingat pahit namun indah akan persahabatan sejati dan janji yang telah dipenuhi, meskipun hanya oleh satu pihak.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!