McLaren kembali menjadi sorotan usai keputusan kontroversial saat Grand Prix Italia 2025, Minggu (7/9). 

Andrea Stella, bos tim McLaren, menjelaskan bahwa pemberlakuan team orders—meminta Oscar Piastri memberikan posisi kedua kepada Lando Norris setelah kendala pit stop—lebih dari soal keadilan, melainkan bagaimana menjaga prinsip dan nilai balap tim.

Drama di McLaren

Start berlangsung bersih, dengan Max Verstappen mempertahankan posisinya di depan meski mendapat tekanan dari Oscar Piastri dan Lando Norris. 

Drama datang dari kubu McLaren di akhir balapan. Norris sempat kehilangan waktu berharga akibat pit stop yang lambat, memberi peluang pada Piastri untuk melakukan undercut dan keluar di depan rekan setimnya. Namun, setelah beberapa putaran, McLaren memberi instruksi tim agar Piastri menyerahkan posisi kedua kepada Norris.

Instruksi itu dipatuhi oleh Piastri, meski jelas ia merasa kecewa. Penonton di tribun utama pun memberikan reaksi berbeda-beda—ada yang bersorak, ada pula yang mencemooh keputusan McLaren. Kejadian ini segera menjadi bahan perdebatan panas, mengingat Piastri tengah memimpin klasemen kejuaraan.

Baca juga: Max Verstappen Tanpa Tanding di Monza, Duo McLaren Lengkapi Podium

Stella, Piastri, dan Norris Buka Suara

Menurut Stella, situasi di pit stop dikendalikan berdasarkan strategi, dengan Piastri sengaja dipanggil lebih awal untuk menghadang Ferrari. 

Ketika posisi Norris merosot akibat pit stop lambat, McLaren mengambil keputusan untuk mengembalikan posisi seperti sebelum pit, agar balapan kembali adil secara prinsipil.

"Situasi pitstop bukan hanya soal keadilan, tetapi juga soal konsistensi dengan prinsip-prinsip kami," ujar Stella.

"Bagaimanapun kejuaraan ini berlangsung, yang penting adalah kejuaraan ini berjalan sesuai prinsip-prinsip, dan nilai-nilai balap yang kami anut jelas."

Baik Piastri maupun Norris menyambut baik keputusan tersebut, menekankan loyalitas terhadap tim dan pentingnya menjaga semangat bersama dalam kejuaraan.

“Tim adalah prioritas utama,” kata Norris, sekaligus menegaskan bahwa keduanya bersedia mengutamakan kesuksesan kolektif daripada individual

Meski sempat menuai kritik keras dari fans—termasuk suara cemooh saat upacara podium—kedua pembalap tetap mendukung keputusan tersebut karena Lando memang unggul sepanjang lomba dan kehilangan posisinya bukan karena kesalahan sendiri. Mereka menilai ini adalah “keputusan adil” dan bagian dari ethos balapan tim yang lebih besar.

Baca juga: Piastri Tak Mau Jumawa usai Juara di GP Belanda dan Unggul 34 Poin

"Kami sudah berkali-kali mengatakan bahwa kami tidak ingin kesempatan meraih kesuksesan ini hanya untuk tahun ini," kata Piastri. "Kami berdua sudah lama berada di McLaren, dan melindungi orang-orang di sekitar kami yang memberi kami kesempatan ini adalah hal yang sangat penting. Mudah sekali rasanya untuk menempatkan diri di urutan kedua di saat-saat seperti itu."

"Kami menginginkannya selama mungkin, dan melindungi orang-orang termasuk orang-orang yang melakukan pit stop. Rasanya itu bukan hal yang menyenangkan, saya rasa."

Strategi Timbulkan Kontroversi

Penggunaan team orders ini mencerminkan dominasi manajemen tim McLaren dan keseriusan mereka dalam memperjuangkan gelar. Dengan dorongan bahwa prioritas tetap pada tim, bukan individu, McLaren ingin menjaga dinamika internal yang sehat.

Namun, kontroversi ini membuka pertanyaan: seberapa jauh tim dapat mengintervensi lomba tanpa menggerus moral dan kepercayaan antar pembalap? Pernyataan Toto Wolff sempat mengingatkan bahwa kebijakan seperti ini bisa menjadi beban jika tidak dijalankan dengan sangat hati-hati.

Andrea Stella mempertegas bahwa dalam Formula 1, pengambilan keputusan strategis terkadang mesti menomorsatukan harmoni tim—selama masih sejalan dengan prinsip balap mereka sendiri. 

Sementara keputusan tim orders di Monza memang kontroversial, ia juga menunjukkan kemampuan McLaren dalam menghadapi tekanan internal secara terstruktur. Separuh fans mungkin akan mempertanyakan keputusan tersebut, tapi bagi McLaren, balapan bukan hanya tentang siapa yang tercepat, melainkan juga siapa yang mempertahankan prinsip bersama.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!